Media Asuransi, GLOBAL – Belanja pertahanan Korea Selatan diperkirakan tumbuh dari US$45,2 miliar pada tahun 2024 menjadi US$54,7 miliar pada tahun 2029, terutama didorong oleh ancaman terus-menerus yang ditimbulkan oleh Korea Utara dan untuk mencapai tujuan yang lebih luas yaitu memperkuat postur keamanan negara tersebut secara keseluruhan.
Menurut GlobalData, pertumbuhan ini menggarisbawahi tekad Korea Selatan untuk terus berinvestasi dalam pengadaan peralatan pertahanan modern untuk melindungi kepentingan regionalnya dari ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Laporan terbaru GlobalData, “South Korea Defense Market Size and Trends, Budget Allocation, Regulations, Key Acquisitions, Competitive Landscape and Forecast, 2024-2029,” merinci pendorong utama di balik meningkatnya anggaran pertahanan Korea Selatan.
|Baca juga: Korea Selatan Diramal Capai Target Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir pada 2030
Laporan tersebut menyoroti bahwa meskipun terjadi penurunan anggaran pertahanan dari US$46,2 miliar pada tahun 2021 menjadi US$42,3 miliar pada tahun 2022, anggaran tersebut kembali meningkat menjadi US$45,2 miliar pada tahun 2024, yang menunjukkan minat baru di sektor pertahanan oleh Korea Selatan.
Komponen anggaran akuisisi negara tersebut juga diantisipasi akan mencatat pertumbuhan yang stabil dan diproyeksikan akan tumbuh dari US$13,4 miliar pada tahun 2024 menjadi US$16,5 miliar pada tahun 2029.
Rouble Sharma, Analis Dirgantara & Pertahanan di GlobalData, menjelaskan strategi modernisasi pertahanan Korea Selatan berpusat pada perolehan platform canggih seperti pesawat F-35, memperkuat pertahanan rudal dengan sistem berlapis-lapis seperti Korea Air and Missile Defense (KAMD), dan memperluas kemampuan angkatan laut dengan meluncurkan kapal perusak Aegis tambahan.
“Korea Selatan juga bertujuan untuk menciptakan industri pertahanan domestik yang kuat yang tidak hanya memenuhi kebutuhan Angkatan Bersenjatanya tetapi juga memposisikan dirinya sebagai pemain tangguh di pasar pertahanan global,” jelasnya dalam riset dikutip, Sabtu, 3 Agustus 2024.
Pengembangan platform pertahanan dalam negeri, seperti pesawat KF-21 dan kapal selam KSS-III menunjukkan niat Korea Selatan untuk memiliki kemandirian teknologi. Proyek-proyek ini tidak hanya menyediakan peralatan canggih bagi militer Korea Selatan tetapi juga memposisikan Korea Selatan sebagai pemain yang kompetitif secara internasional, membuka peluang untuk ekspor dan kemitraan industri.
|Baca juga: Perusahaan Asuransi Korea Selatan Kian Marak Lebarkan Sayap ke Pasar Global
Korea Selatan telah menyaksikan keberhasilan dalam mengekspor platform pertahanan yang dikembangkan di dalam negeri ke negara-negara seperti Polandia, Australia, dan India dalam beberapa tahun terakhir.
Sharma menyimpulkan seiring Korea Utara terus melakukan lebih banyak uji coba rudal dan memperluas persenjataan nuklirnya, Korea Selatan akan dipaksa untuk tetap berada di jalur modernisasi militer yang cepat untuk mencegah potensi agresi dari Korea Utara.
“Korea Selatan akan mengandalkan perusahaan pertahanan dalam negerinya untuk menyediakan platform pertahanan dan sistem persenjataan modern bagi angkatan bersenjatanya, sambil mencari peluang ekspor untuk mencapai skala ekonomi dalam produksi pertahanannya.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News