Media Asuransi, GLOBAL – Harga emas dunia tetap stabil pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Investor menantikan risalah pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve AS untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai langkah selanjutnya, sementara penguatan dolar AS membatasi kenaikan harga emas batangan.
Mengutip The Business Times, Kamis, 4 Januari 2024, harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi US$2,061.49 per ons pada 0132 GMT. Emas berjangka AS turun 0,2 persen menjadi US$2.069,90 per ons.
Indeks dolar AS berada di dekat level tertinggi lebih dari satu minggu yang dicapai pada sesi sebelumnya, dibantu oleh lonjakan imbal hasil treasury. Dolar AS yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
|Baca: 3 Indeks Utama Wall Street Kompak Merosot
Para pedagang semakin meningkatkan taruhannya terhadap penurunan suku bunga pada 2024, didorong oleh melambatnya inflasi dan sikap dovish The Fed pada pertemuan kebijakan Desember. Pasar berjangka melihat peluang 70 persen penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed pada 20 Maret, menurut FedWatch Tool dari CME.
Suku bunga yang lebih rendah
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Investor sangat menantikan serangkaian data ekonomi AS minggu ini, termasuk laporan non-farm payrolls yang mungkin memengaruhi apakah The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya pada Maret sesuai ekspektasi pasar.
Investor juga mencermati ketegangan di Timur Tengah setelah Israel membunuh wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri dalam serangan pesawat tak berawak di Ibu Kota Lebanon, Beirut.
SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya turun 0,06 persen menjadi 878,54 ton dari 879,11 ton. Perak di pasar spot naik 0,1 persen menjadi US$23,66 per ons, sementara platinum sedikit berubah pada US$981,27. Paladium naik 0,3 persen menjadi US$1.084,40.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News