Media Asuransi, JAKARTA – Penulis buku finansial Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, kembali mengingatkan publik terkait kondisi ekonomi global. Ia menyoroti maraknya ‘nabi palsu’ di media sosial, terutama YouTube, yang menurutnya menyesatkan dan mengklaim seolah sudah memprediksi krisis saat ini.
“Masih membuat saya kesal ketika banyak ‘nabi zaman sekarang’ yang namanya tidak akan saya sebut karena alasan profesional, kini mengklaim telah memperingatkan krisis ekstrem yang kita alami hari ini,” ujar Kiyosaki, dikutip dari Financial Express, Senin, 23 Juni 2025.
|Baca juga: Melesat 27,88%, Pembayaran Digital Tembus 3,93 Miliar Transaksi di Mei 2025
|Baca juga: BI Pede Inflasi Terkendali di 2,5±1% hingga 2026
Kiyosaki telah menyampaikan prediksi tersebut sejak lebih dari satu dekade lalu melalui bukunya Rich Dad’s Prophecy yang diterbitkan pada 2013. Ia kembali menegaskan tingkat keamanan kerja akan semakin rendah, sementara inflasi terus menggerus masa pensiun masyarakat.
Ia menyampaikan kritik terhadap sistem pendidikan konvensional yang menurutnya sudah tidak lagi relevan. Dirinya menilai gagasan tentang sekolah yang dapat mengantarkan seseorang pada pekerjaan yang aman merupakan pemikiran yang keliru dan hanya cocok bagi para pecundang.
Menurutnya banyak lulusan justru menjadi ‘pecundang berpendidikan tinggi’ karena terjerat utang pendidikan dan mengejar pekerjaan yang tidak menjamin masa depan. Dalam pandangannya, dunia akan mengalami perubahan terbesar dalam sejarah keuangan pada 2925.
|Baca juga:BI Tegaskan Ketahanan Perbankan RI Tetap Tangguh, Ini Alasannya!
|Baca juga: Obligasi Rp110 Miliar Milik Sumber Global Energy (SGER) Jatuh Tempo 1 Bulan Lagi
Meskipun waktunya terdengar jauh, namun ia menekankan pentingnya persiapan sejak sekarang. Untuk menghadapi perubahan tersebut, dirinya tetap menyarankan langkah yang sama seperti sebelumnya. “Pilih gurumu dengan bijak di YouTube, dan simpan emas, perak, serta Bitcoin,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pasar Asuransi Kesehatan Dunia Diprediksi Tembus US$4,45 Triliun di 2032
Selasa, 24 Juni 2025DBS: Hong Kong Jadi Investor Asing Paling Strategis dan Konsisten untuk Indonesia
Selasa, 24 Juni 2025