Media Asurannsi, GLOBAL – Dalam hasil kajian studi yang dilakukan oleh Delinia, disebutkan bahwa saat ini para pemegang polis menghadapi biaya yang lebih tinggi dan pengecualian tambahan, bahkan ketika pasar mulai stabil.
Penyedia asuransi telah menambahkan alasan untuk mengecualikan klaim, termasuk kurangnya protokol keamanan, human eror, tindakan perang, dan kegagalan untuk mengikuti prosedur kepatuhan yang tepat.
Laporan ini muncul pada saat yang penting bagi industri asuransi siber. Setelah beberapa tahun mengalami peningkatan premi dan ketidakstabilan yang cepat, pasar untuk cakupan siber telah mulai stabil seiring dengan masuknya perusahaan-perusahaan baru ke dalam industri ini dan meningkatnya permintaan dari kelompok pelanggan potensial yang lebih luas.
|Baca juga: Premi Tahunan Asuransi Siber Mencapai US$12 Miliar
Perusahaan asuransi siber telah matang selama setahun terakhir, mereka juga mendapatkan wawasan yang signifikan tentang faktor-faktor apa saja yang menyebabkan serangan yang berhasil, menurut Joseph Carson, kepala ilmuwan keamanan dan penasihat CISO di Delinia.
“Ini berarti mereka semakin gencar dalam memenuhi persyaratan keamanan dan penilaian risiko untuk memastikan bahwa perusahaan mengambil langkah yang tepat untuk melindungi [diri mereka sendiri] dari serangan siber,” ujar Carson.
Menurut dia, perusahaan asuransi semakin banyak meminta informasi kepatuhan standar yang ditemukan dalam protokol seperti PCI atau ISO 27001. Sebagai contoh, perusahaan asuransi ingin mengetahui apakah pemegang polis telah menerapkan otentikasi multifaktor, apakah pelatihan karyawan telah dilaksanakan, dan apakah perusahaan memiliki strategi pencadangan dan pemulihan data.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
