1
1

Perusahaan Reasuransi Tradisional Berencana Tawarkan Kapasitas Siber di 2024

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – CEO spesialis analisis risiko cyber, CyberCube mengatakan perusahaan reasuransi tradisional akan mulai menawarkan kapasitas siber pada 2024. Hal itu karena asuransi siber adalah salah satu lini asuransi yang paling cepat berkembang dalam satu generasi.

Dalam laporan prediksi dari CyberCube yang dikutip dari laman Crowd Fundin Sider, Rabu, 27 Desember 2023, Pascal Millaire menyatakan, banyak perusahaan reasuransi tradisional belum melihat dunia maya sebagai area pertumbuhan. Namun di 2024 akan menjadi dasar bagi pertumbuhan modal di masa depan.

|Baca: 2023, Badai PHK Melanda Industri Asuransi di AS

Ketika para reasuradur melihat lini asuransi tradisional yang ditransformasikan oleh risiko yang terhubung ke internet, serta peluang untuk berpartisipasi dalam lini asuransi baru yang kaya, para reasuradur yang ragu-ragu untuk mencelupkan kaki mereka ke dalam dunia maya akan semakin melihat keharusan untuk melakukannya.

Prediksi yang luas ini mencakup ekspektasi bahwa akan ada pengembangan lebih lanjut dari sektor sekuritas yang terkait dengan asuransi (insurance-linked securities/ILS) untuk menciptakan pasar yang berkelanjutan dan berkembang dalam jangka panjang.

Meskipun akan ada peningkatan frekuensi serangan siber yang dipicu oleh perkembangan kecerdasan buatan (AI), sektor asuransi dinilai akan bekerja lebih erat dengan UKM untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Memperkuat ketahanan masyarakat

Laporan tersebut memperkirakan perusahaan asuransi dan sektor publik akan bergabung untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap kejadian-kejadian siber yang besar. Untuk sektor pialang, perusahaan-perusahaan yang menciptakan strategi siber yang komprehensif akan menyiapkan diri mereka untuk meraih kesuksesan di 2024.

Mantan Direktur NSA dan Komandan Komando Siber AS sekaligus Dewan Direksi CyberCube, Laksamana (Purn) Michael S Rogers, mencatat secara tradisional penyerang berfokus pada pemain yang lebih besar, tetapi proliferasi serangan semakin terfokus pada entitas kecil dan menengah.

|Baca: Ini Dia Top 5 Reksa Dana Return Tertinggi MTD 22 Desember 2023

“Dengan pasar UKM yang semakin menjadi sasaran, industri asuransi perlu bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan lebih erat lagi untuk menciptakan strategi mitigasi risiko siber yang lebih kuat secara menyeluruh,” terang Rogers.

Dengan akses data dan analitik multidisiplin yang canggih, platform perusahaan berbasis cloud ini dapat membantu organisasi asuransi mengukur risiko siber untuk memfasilitasi penempatan asuransi, penjaminan risiko siber, dan mengelola agregasi risiko siber.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 2023, Badai PHK Melanda Industri Asuransi di AS
Next Post Chubb di Indonesia Bantu Fasilitas Pendidikan Anak-anak Kurang Mampu di Bogor

Member Login

or