1
1

PM Lee: Perekonomian Singapura Tumbuh 1,2% di 2023

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. | Foto: The Business Times/PHOTO MINISTRY OF COMMUNICATIONS AND INFORMATION

Media Asuransi, GLOBAL – Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyatakan perekonomian Singapura tumbuh 1,2 persen pada 2023. Selain itu, diperkirakan tumbuh sebesar satu hingga tiga persen pada 2024, meski tak ditampik banyak hal akan bergantung pada lingkungan eksternal.

Dirinya memperingatkan lingkungan eksternal akan tetap penuh tantangan dan tidak hanya pada 2024 namun juga selama beberapa tahun ke depan. Hal itu, bahkan ketika ia menyoroti alasan berharap dan menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk peduli terhadap rakyatnya.

|Baca: Kebahagiaan Warga Talaud Atas Kehadiran BTS 4G dan Akses Internet

“Tahun baru juga akan menyaksikan Wakil Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong mengambil alih jabatan perdana menteri. Ini bukan kali pertama kita melakukan transisi kepemimpinan. Namun transisi selalu rumit. Singapura akan diawasi dengan ketat,” katanya, dikutip dari The Business Times, Senin, 1 Januari 2024.

“Masyarakat dari dekat maupun jauh menantikan bagaimana para pemimpin baru ini dapat menjalin ikatan dengan masyarakat Singapura, dan apakah negara kecil kita ini dapat tetap sukses dan luar biasa,” tambahnya.

Warga Singapura 

Ia mendesak warga Singapura untuk memberikan dukungan penuh kepada Wong dan tim kepemimpinan generasi keempatnya serta bekerja bersama mereka untuk membangun negara yang dinamis dan inklusif, adil dan kompetitif, serta tangguh dan bersatu.

“Ini cara kita melewati krisis berturut-turut dan berhasil dengan baik, dan ini cara kita harus mengatasi tantangan masa depan yang pasti akan datang,” ujarnya.

|Baca: Perlindungan Investor Dinilai Belum Membaik di Singapura

Lebih lanjut, PM Lee mencatat 2023 adalah tahun yang penuh tantangan, dengan kondisi lingkungan internasional yang masih bermasalah. Ketegangan mendasar masih terjadi antara AS dan Tiongkok, meskipun hubungan telah stabil setelah pertemuan para pemimpin kedua negara baru-baru ini di San Francisco.

Sedangkan Perang Rusia di Ukraina mengalami kebuntuan strategis dan tidak ada resolusi yang terlihat. “Baru-baru ini, ribuan warga sipil terbunuh dan menjadi cacat dalam serangan Hamas terhadap Israel dan respons militer Israel yang ganas,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Waspada Saat Lewat Jalan Tol Layang MBZ
Next Post Pasar Mobil di Asia Pasifik Diperkirakan Capai 65,4 Juta Unit pada 2023

Member Login

or