Media Asuransi, GLOBAL – Thai Life Insurance diperkirakan akan mengalami momentum terbatas dalam jangka pendek, tetapi pertumbuhan laba diharapkan tetap stabil dalam beberapa tahun ke depan seiring dengan normalisasi pertumbuhan premi dan berkurangnya tekanan klaim. Hal ini diungkapkan oleh Maybank Securities.
Melansir Insurance Asia, Selasa, 23 Desember 2025, penjualan asuransi kesehatan diperkirakan akan tetap lemah hingga awal 2026 karena dasar yang tinggi. Namun, premi tahun pertama asuransi kesehatan turun 43 persen secara tahunan (yoy) pada Oktober 2025 setelah penjualan yang kuat tahun lalu, yakni menjelang aturan copayment pada Maret 2025.
Thai Life Insurance diungkapkan telah beralih ke produk endowment dan whole life, yang tumbuh 42 persen dan 87 persen secara tahunan (yoy) dan meningkatkan premi tahun pertama secara keseluruhan sebesar 19 persen. Namun, produk-produk ini memiliki margin yang lebih rendah.
Oleh karena itu, margin bisnis baru diperkirakan akan turun menjadi sekitar 45 persen pada kuartal keempat 2025 dari 57 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai bisnis baru diperkirakan akan turun 15 persen secara tahunan menjadi sekitar US$0,13 miliar (THB4,1 miliar), meskipun premi setara tahunan diperkirakan akan tumbuh delapan persen.
|Baca juga: Premi Asuransi Properti Thailand Diperkirakan Tetap Stabil 5 Tahun ke Depan
Klaim mungkin tetap tinggi dalam jangka pendek akibat lonjakan tajam kasus flu, namun laba inti untuk kuartal keempat 2025 diperkirakan tetap tumbuh dua persen secara tahunan menjadi sekitar US$0,087 miliar (THB2,72 miliar), didukung oleh pelepasan margin layanan kontrak yang lebih tinggi dan pendapatan investasi.
Menjelang ke depan, laba inti diperkirakan akan tumbuh sekitar 10 persen pada 2025 dan sekitar enam persen per tahun pada 2026 dan 2027.
Proyeksi ini didukung oleh pertumbuhan premi yang berkelanjutan, terutama di asuransi kesehatan, saldo margin layanan kontrak yang besar sekitar US$2,91 miliar hingga US$3,10 miliar (THB91 miliar hingga THB97 miliar), dan biaya yang lebih rendah seiring normalisasi klaim di bawah kerangka kerja copayment.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
