Media Asuransi, JAKARTA – ABB dan Haleyora Power, anak perusahaan PT PLN Persero (Perusahaan Listrik Negara) menandatangani nota kesepahaman untuk bekerja sama dalam menjajaki, mengembangkan, dan menyediakan stasiun pengisi daya kendaraan listrik (EV charging) di Indonesia. Nota kesepahaman tersebut menggabungkan pengetahuan domain dan keahlian ABB dalam hal penyediaan solusi EV charging dengan jaringan ekstensif Haleyora Power dalam transmisi dan distribusi tenaga listrik di Indonesia.
Nota Kesepahaman ini ditandatangani di Jakarta oleh Gerard Chan, Presiden Direktur & Country Holding Officer, PT ABB Sakti Industri, WeeJin Lee, Region Leader Asia Pasifik, ABB E-Mobility Pte Ltd dan Isral, PLT Direktur Utama, PT Haleyora Power.
Presiden Direktur & Country Holding Officer, PT ABB Sakti Industri Gerard Chan mengatakan penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan langkah penting dalam kolaborasi yang lebih kuat antara Haleyora Power dan ABB Indonesia untuk pengembangan infrastruktur pengisi daya kendaraan listrik di Indonesia. “Hal ini juga menekankan kembali komitmen ABB terhadap pemerintah Indonesia dalam mendukung percepatan program nasional kendaraan listrik di tanah air. Sinergi ini tentunya akan membantu perwujudan e-mobilitas yang tidak hanya cerdas, namun juga andal dan bebas emisi untuk seluruh masyarakat Indonesia,” kata Gerard dalam keterangan resmi, Kamis, 3 Agustus 2023.
|Baca juga: ABB Pasok Miniatur MCB untuk PLN
Region Leader Asia Pasifik, ABB E-Mobility Pte Ltd WeeJin Lee menambahkan “Transportasi menyumbang sekitar 27-29% emisi CO2 secara global, sehingga kami melihat pentingnya untuk terus beru-paya dalam mewujudkan target emisi nol.” ABB E-mobility akan terus mendukung pemerintah Indonesia dalam upaya mewujudukan ekosistem infrastruktur pengisi daya yang andal. WeeJin Lee juga menekankan pentingnya perangkat daya yang mengikuti standar demi keamanan dan kenyamanan pengguna ketika melakukan pengisian.
Melalui kolaborasi ini, ABB and Haleyora Power akan melakukan berbagai kajian dan diskusi terkait pengembangan layanan pengisi daya kendaraan listrik. Kedua perusahaan akan bersinergi dalam penyediaan sistem pengisi daya kendaraan listrik yang mencakup, namun tidak terbatas pada, studi komprehensif terkait potensi bisnis dan teknologi, pengembangan kompetensi personel, pendirian pusat layanan (service center) dan dukungan purna jual, serta penyediaan perangkat pengisian daya ken-daraan listrik (charger).
Plt Direktur Utama, PT Haleyora Power, Isral mengungkapkan bahwa PLN mendukung target pemerintah untuk menjadi produsen kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara pada 2025. Untuk itu, Haleyora Power terus bergerak menjalin sinergi bisnis dengan semua pihak untuk mendukung pengembangan eksosistem kendaraan listrik.
Pemerintah juga menargetkan sejumlah 2,1 juta motor listrik dan 20 ribu kendaraan listrik sudah beroperasi pada 2025. Peningkatan jumlah kendaraan listrik tersebut tentu harus dibarengi dengan infrastruktur pendukung seperti layanan pengisian daya. Dalam kontek inilah, kata Isral, MoU antara Haleyora Power dengan ABB menjadi pondasi penting.
“Penandatanganan MoU ini sebagai langkah penting dalam kolaborasi yang lebih kuat antara Haleyora Power dan ABB Indonesia untuk pengembangan infrastruktur pengisi daya kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini juga menekankan komitmen kami terhadap pemerintah Indonesia dalam mendukung program net zero emission (ZRE),” ucap Irsal.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News