1
1

Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Dibutuhkan dalam Peningkatan Kualitas SDM

Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Pendiri Microsoft Bill Gates meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 03 Jati Pulogadung, Jakarta, Rabu (7/5/2025). | Foto: Tim Media Presiden

Media Asuransi, JAKARTA – Pemerintah secara konsisten terus mengakselerasi berbagai program prioritas yang tidak hanya berfokus pada percepatan pertumbuhan ekonomi nasional, namun juga menekankan pentingnya pemerataan hasil pembangunan dengan memastikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini tengah dijalankan, pemerintah berharap dapat menyelesaikan permasalahan pemenuhan hak dasar atas pangan dan gizi bagi anak-anak dan kelompok rentan termasuk ibu hamil dan menyusui. Tercatat hingga 22 Juni 2025, program MBG telah menjangkau 5,2 juta jiwa penerima manfaat.

|Baca juga: BGN akan Tempuh Jalur Hukum Terkait Klaim Mandat Ormas pada Program Makan Siang Bergizi Gratis

“Untuk mencapai keberhasilan tersebut tentu perlu kolaborasi lintas sektor yang menjadi kunci percepatan target program pemenuhan gizi dan pemerataan akses pangan. Persoalan gizi, khususnya bagi anak-anak dan kelompok rentan masih menjadi tantangan besar. Tentunya hal ini bila tidak segera diatasi akan menjadi kendala utama dalam mencapai Indonesia Emas yang membutuhkan SDM yang berkualitas,” ungkap Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, dalam keterangan resmi, Selasa, 24 Juni 2025.

Sebagai bentuk dukungan sektor swasta terhadap Program MBG yang dilaksanakan Pemerintah, organisasi Matahari Pagi Indonesia menginisiasi Program Makan Bahagia Gratis yang berkolaborasi dengan berbagai pihak selaku donatur. Ketua Majelis Pertimbangan Matahari Pagi Indonesia, Dahnil Anzar Simanjuntak, menerangkan bahwa program tersebut ditujukan untuk mendukung kebijakan pemenuhan gizi pemerintah dengan memberikan makan kepada sekolah yang belum terimplikasi Program MBG.

|Baca juga: Kemenpar Dukung MBG dengan Fasilitasi Pendidikan Pengelolaan Dapur

“Ke depan juga mungkin polanya kami akan juga mengontrol kualitas, di beberapa tempat mungkin kita buat ini satu tahun ke depan. Misalnya di Jakarta pun salah satunya sekolah ini sebagai contoh, nanti ada beberapa daerah di Indonesia, itu yang sedang kita lakukan. Ini sebenarnya bentuk peran dari kelompok masyarakat, pengusaha untuk mengamplifikasi dari program Pak Prabowo,” ujar Dahnil Anzar.

Staf Ahli Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, menyampaikan bahwa pemerintah menyambut baik minat sektor swasta dalam mendukung program pemerintah tersebut. Apresiasi juga diberikan kepada berbagai pihak yang telah bersinergi dan berkontribusi dalam mempercepat terlaksananya visi pemerintah saat ini.

Lebih lanjut dia sebutkan bahwa pelibatan UMKM dalam Gerakan Makan Bahagia Gratis tersebut dinilai mampu mendorong perekonomian daerah, serta sejalan dengan semangat Program MBG Pemerintah. Adapun UMKM merupakan salah satu sektor yang terus didorong Pemerintah dimana berperan sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.

Dengan kontribusi lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap hampir 97 persen tenaga kerja, UMKM hingga saat ini telah mencapai lebih dari 64 juta unit usaha.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Citi Indonesia Berdayakan Generasi Muda Tangguh Finansial
Next Post Indonesia dan Jepang Kembangkan Kawasan TOD

Member Login

or