1
1

5 Jurus Pamungkas Kemenperin Dorong Industri Furnitur RI Berdaya Saing Global

Gedung Kementerian Perindustrian. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika menyebutkan saat ini Kemenperin tengah fokus menjalankan lima kebijakan strategis. Hal itu dalam upaya pengembangan industri furnitur yang berdaya saing global.

Kelima jurus tersebut, yakni fasilitasi ketersediaan bahan baku; fasilitasi ketersediaan SDM terampil; fasilitasi peningkatan pasar dan penguatan riset referensi pasar; fasilitasi peningkatan produktivitas, kapasitas, dan kualitas produk; serta fasilitasi iklim usaha kondusif dan peningkatan investasi.

Untuk fasilitasi ketersediaan bahan baku, tambahnya, dilakukan melalui upaya perbaikan yang berfokus pada penyediaan akses yang lebih baik sehingga tercapai pola rantai pasok bahan baku furnitur ideal melalui fasilitasi Pusat Logistik Bahan Baku Industri Furnitur, di mana untuk bahan baku papan kayu difasilitasi mulai 2022.

|Baca: Terungkap! Ini Tanggapan Bos BPJS Kesehatan soal Polemik Potensi Defisit di 2024

Sedangkan 2024 akan difasilitasi untuk bahan baku rotan,” ujar Putu, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024.

Berikutnya, fasilitasi ketersediaan SDM kompeten akan dilakukan melalui optimalisasi peran Politeknik Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal. Unit pendidikan vokasi milik Kemenperin ini telah menerapkan kurikulum yang bersifat dinamis, dengan disesuaikan kebutuhan pasar.

Dalam upaya fasilitasi peningkatan pasar dan penguatan riset referensi pasar, Kemenperin kerap memfasilitasi keikutsertaan pelaku industri furnitur dalam pameran tingkat nasional maupun internasional.

“Pemerintah juga gencar menggalakkan belanja APBN melalui pemanfaatan produk ber-TKDN, di mana hal ini juga dapat menjadi kesempatan pelaku industri furnitur dalam meningkatkan pasar dalam negeri,” tutur Putu.

Sementara itu, salah satu upaya fasilitasi peningkatan produktivitas, kapasitas, dan kualitas produk dilakukan di lini teknologi melalui Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan Industri Pengolahan Kayu, berupa pemberian reimburse penggantian sebagian pembelian mesin/peralatan sesuai kriteria.

Program ini bertujuan untuk mendukung pembaruan teknologi mesin/peralatan dalam meningkatkan produktivitas. Selain itu, Kemenperin juga melaksanakan program pengembangan konsep desain furnitur, di mana bentuknya adalah workshop kolaborasi antara desainer furnitur dengan pelaku industri.

“Kemudian peningkatan kualitas produk juga didukung dengan penerapan SNI dan SKKNI,” pungkas Putu.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kurs Rupiah Sore Menguat di Rp15.637/US$
Next Post Rayakan HUT ke-22 AAUI Gelar Donor Darah

Member Login

or