Media Asuransi, JAKARTA – Di tengah ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil di kisaran lima persen serta inflasi yang terkendali menjadi bukti kuat fundamental ekonomi nasional tetap tangguh menghadapi tekanan eksternal.
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, pemerintah terus mempercepat transformasi menuju ekonomi hijau dan digital sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Perekonomian Indonesia tumbuh kuat di tengah tantangan global, dengan pertumbuhan mencapai 5,12 persen pada triwulan II/2025.
|Baca juga: Defisit Terjaga di 1,56% hingga Triwulan III/2025, Purbaya: APBN Tetap Adaptif dan Kredibel
“Namun, tantangan ke depan memerlukan kualitas sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing, dan adaptif terhadap perubahan teknologi serta arah transformasi ekonomi hijau,” ujar Airlangga, dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 15 Oktober 2025.
Airlangga menambahkan pemerintah terus memperkuat strategi pembangunan yang berfokus pada hilirisasi industri, digitalisasi ekonomi, serta pengembangan ekonomi hijau dan biru. Langkah tersebut diharapkan mampu menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian nasional.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat sumber daya manusia yang menjadi kunci keberhasilan transformasi ekonomi, Airlangga menyampaikan, generasi muda khususnya lulusan perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam memperkuat daya saing nasional di tengah transformasi ekonomi global yang semakin dinamis.
Lebih lanjut, dirinya menekankan pentingnya peningkatan kapasitas SDM di bidang teknologi digital, kecerdasan buatan (AI), semikonduktor, dan bioekonomi (genomika). Penguasaan terhadap teknologi ini menjadi kunci dalam mewujudkan transformasi ekonomi menuju produktivitas tinggi dan daya saing global.
|Baca juga: 6 Perusahaan Asuransi Masuk Pengawasan Khusus OJK hingga September 2025, Ada Apa?
|Baca juga: Ketua Komisi XI Minta Purbaya Perbaiki Cara Berkomunikasi Politik, Kenapa?
Dirinya menyatakan pemerintah terus mendorong kolaborasi antara dunia pendidikan, industri, dan riset untuk menyiapkan talenta yang mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi. Menurutnya sekitar 70 persen pekerjaan pada 2030 akan menuntut penguasaan teknologi seperti AI dan IoT.
“Hal ini membuka peluang besar bagi tenaga kerja muda Indonesia,” pungkas Airlangga.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News