Media Asuransi, JAKARTA – Bank Dunia dalam laporan barunya memprediksi perekonomian Indonesia tumbuh stabil di tahun-tahun mendatang. Hal ini didorong oleh peningkatan belanja publik, meningkatnya investasi bisnis, dan permintaan konsumen yang stabil.
“Kesuksesan kinerja ekonomi Indonesia sebagian besar adalah berkat kerangka kebijakan makroekonomi pemerintah yang kuat yang membantu menarik investasi,” kata Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Carolyn Turk, dikutip dari laman resminya, Selasa, 25 Juni 2024.
Menurut Turk penting juga untuk mempertahankan kebijakan makro yang berhati-hati atau prudent, kredibel, dan juga transparan, seraya menciptakan ruang fiskal yang memungkinkan belanja prioritas untuk perlindungan sosial, serta berinvestasi pada modal manusia dan infrastruktur.
Lebih lanjut, dalam laporan Bank Dunia berjudul ‘Indonesia Economic Prospects’, tercatat pertumbuhan PDB Indonesia diramal rata-rata 5,1 persen per tahun dari 2024 hingga 2026, meski dihadapkan hambatan dari menurunnya harga komoditas yang sempat melonjak, meningkatnya volatilitas harga pangan dan energi, serta meningkatnya ketidakpastian geopolitik.
|Baca juga: Howden: Pembiayaan Transisi Iklim hingga 2030 Butuh Asuransi Tambahan
Kenaikan harga pangan menyebabkan meningkatnya inflasi utama saat ini. Harga konsumen naik 2,8 persen dari tahun lalu pada Mei, mengalami peningkatan dari kenaikan sebesar 2,6 persen secara tahun ke tahun (yoy) pada Januari.
Iklim buruk
Kondisi iklim yang buruk mengurangi jumlah panen beras dalam negeri dan memengaruhi harga pangan secara lebih luas. Inflasi utama diperkirakan mencapai rata-rata sekitar tiga persen pada 2024. Sedangkan pada April 2024, Bank Indonesia menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar seperempat poin persentase menjadi 6,25 persen, level tertinggi sejak 2016.
Kenaikan suku bunga terjadi saat bank sentral di negara maju menunda penurunan suku bunga kebijakan yang sebelumnya diantisipasi, sehingga memicu aliran keluar portofolio dan investasi lainnya secara signifikan, dan menyebabkan tekanan mata uang di Indonesia dan di negara berkembang lainnya. Bank Indonesia diperkirakan mulai menurunkan suku bunga pada 2025.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News