1
1

BI: Konsistensi dan Inovasi Jadi Kunci Perkuat Ekonomi dan Keuangan Syariah di Jawa

Gedung Bank Indonesia. | Foto: BI

Media Asuransi, JAKARTA – Konsistensi dan inovasi melalui sinergi pentahelix akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media menjadi kunci dalam memperkuat perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di wilayah Jawa. Penyelenggaraan FESyar Jawa 2025 ini menjadi momentum untuk terus mendorong hal itu.

Demikian disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Ibrahim dalam penutupan FESyar Jawa 2025, di Surabaya. Senada dengan hal tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan sinergi dan komitmen ini perlu terus diperkuat untuk mewujudkan rantai ekosistem halal di wilayah Jawa, khususnya di Provinsi Jawa Timur.

|Baca juga: ANTM, MDKA, WIFI, dan CMRY Jadi Saham Pilihan untuk Jemput Rezeki di Awal Pekan

“Salah satu program yang perlu terus didukung adalah perluasan Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, dan Sehat) melalui pendetailan kawasan yang berpotensi untuk dijadikan Zona KHAS, antara lain di lingkungan kampus,” kata Khofifah, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 15 September 2025.

Selain Zona KHAS, jumlah Rumah Potong Hewan (RPH) dan Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) bersertifikasi halal perlu terus ditingkatkan sebagai pemasok bahan makanan di masyarakat. Untuk membantu para pemilik RPH dan RPHU dalam memperoleh sertifikasi halal, perguruan tinggi memiliki peran penting sebagai penyelia halal.

“Selain perguruan tinggi, sinergi pemerintah daerah dan pelaku usaha menjadi penting untuk mewujudkan ketersediaan bahan makanan di masyarakat,” ucapnya.

|Baca juga: Ditunjuk Jadi Menkeu, Purbaya Diharap segera Realisasikan Program Penjaminan Polis Asuransi

|Baca juga: Purbaya Diminta Cepat Tuntaskan Kasus Jiwasraya, Pengamat: Sudah 8 Tahun Terkatung-katung!

FESyar Jawa 2025 telah digelar mulai 12 sampai dengan 14 September 2025 di Surabaya, Jawa Timur, dan dibuka secara resmi oleh Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah, Imam Hartono. Dengan mengusung tema ‘Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi Regional‘, FESyar Jawa 2025 menekankan tiga fokus utama.

Ketiga fokus itu yakni pertumbuhan, inklusi, dan digitalisasi. Rangkaian penyelenggaraan FESyar Jawa 2025 yang melibatkan 203 UMKM syariah yang berpartisipasi baik secara offline di Masjid Al-Akbar dan secara online melalui platform e-commerce telah menorehkan capaian yang membanggakan.

Hingga 14 September 2025, total penjualan mencapai Rp6,8 miliar, komitmen pembiayaan melalui temu bisnis sebesar Rp29,66 miliar, dan komitmen perdagangan sebesar Rp25,66 miliar. Animo yang tinggi dari masyarakat terlihat dari jumlah pengunjung yang hadir langsung pada seluruh rangkaian acara.

FESyar Jawa merupakan rangkaian ketiga menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 yang akan diselenggarakan pada 8–12 Oktober 2025 di Jakarta, dan telah diawali sebelumnya dengan FESyar wilayah Sumatra dan kawasan timur Indonesia.

Penyelenggaraan FESyar di tiga kawasan bukan hanya menjadi katalis mendorong dan berkembangnya aktivitas ekonomi syariah yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru, tapi juga mendorong pertumbuhan yang inklusif, berkelanjutan, dan membawa keberkahan.

BI bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) serta seluruh mitra strategis akan terus berkolaborasi lintas sektor dalam memperkuat rantai nilai halal, pembiayaan syariah yang inklusif dan adaptif, serta peningkatan literasi dan inklusi eksyar yang berakar pada nilai-nilai luhur Islam, untuk mewujudkan Indonesia menjadi pusat eksyar dunia pada 2029.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post ANTM, MDKA, WIFI, dan CMRY Jadi Saham Pilihan untuk Jemput Rezeki di Awal Pekan
Next Post Bank Mega Syariah Ajak Nasabah Menabung Sambil Berbagi saat Ekonomi Hadapi Tantangan

Member Login

or