Media Asuransi, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia membaik dan perlu terus didorong agar sesuai dengan kapasitas perekonomian. Konsumsi rumah tangga triwulan IV/2025 membaik didukung oleh belanja sosial pemerintah, serta keyakinan rumah tangga terhadap kondisi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja yang terus meningkat.
“Perkembangan ini mendorong meningkatnya penjualan eceran pada berbagai kelompok barang,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, dikutip dari keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat, 19 Desember 2025.
Investasi, khususnya nonbangunan, membaik dipengaruhi oleh meningkatnya keyakinan pelaku usaha yang tecermin pada pola ekspansi Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur. Permintaan domestik tersebut perlu makin diperkuat sejalan dengan kinerja ekspor yang diperkirakan melambat.
|Baca juga: 3 Bekal dari OJK untuk Para Lulusan STIMRA
|Baca juga: Para Wisudawan STIMRA Diminta Bisa Menjawab Tantangan Industri Asuransi Indonesia
|Baca juga: FWD Rombak Jajaran Direksi, Efektif Awal Januari 2026!
“(Hal itu) seiring berakhirnya frontloading ekspor ke AS serta menurunnya ekspor besi baja ke China dan minyak kelapa sawit (CPO) ke India,” ujarnya.
Secara sektoral, Lapangan Usaha (LU) utama, yakni LU Industri Pengolahan, LU Perdagangan Besar dan Eceran, LU Transportasi dan Pergudangan, serta LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum menunjukkan kinerja positif. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi 2025 diramal berada dalam kisaran 4,7–5,5 persen dan meningkat menjadi 4,9–5,7 persen pada 2026.
Ke depan, masih kata Perry, berbagai upaya perlu terus ditempuh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, dengan tetap menjaga stabilitas. Dalam kaitan ini, Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan.
“Melalui penguatan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran yang bersinergi erat dengan kebijakan stimulus fiskal dan sektor riil pemerintah untuk mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi dan berdaya tahan,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
