1
1

BI Sebut Pesantren Jadi Motor Ekonomi Syariah di Indonesia

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. | Foto: Media Asuransi/Muh Fajrul Falah

Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mengungkapkan saat ini pesantren tidak lagi hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga berkembang menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat di Indonesia.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan sejak 2015 BI mendorong pondok pesantren untuk mengelola berbagai usaha, mulai dari bisnis percetakan, pengolahan air bersih, pertanian hijau, hingga industri roti.

|Baca juga: Pasar Modal RI Tangguh, Bos OJK: 13 Perusahaan Siap IPO Senilai Rp16,65 Triliun!

|Baca juga: KSEI Catat Jumlah Investor Pasar Modal Capai 17,59 Juta hingga Agustus 2025

“Pondok-pondok pesantren kita sudah menjadi pusat-pusat bisnis ekonomi syariah, bahkan pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tapi juga pusat ekonomi syariah, bisnis,” jelas Perry dalam Sarasehan Ekonomi Syariah Nasional 2025 di Jakarta, Rabu, 13 Agustus 2025.

Menurut Perry, digitalisasi turut diperkenalkan agar pesantren dapat mengakses pasar yang lebih luas, termasuk ekspor produk halal. Upaya ini menjadi bagian dari strategi mendorong pemberdayaan ekonomi akar rumput sebagai pilar pertumbuhan industri halal nasional.

Kesuksesan penguatan basis ekonomi syariah tersebut berkontribusi pada capaian besar Indonesia di panggung global. Perry menyebut, Indonesia kini memimpin di sektor fesyen muslim dunia dan berada di peringkat tiga untuk industri keuangan syariah.

“Alhamdulillah, Indonesia adalah the best, the number one dalam modest fashion di global. Kiblat modest fashion dunia adalah dari Indonesia,” ujarnya.

|Baca juga: Rekor Market Cap Rp13 Ribu Triliun Jadi Modal BEI Tembus 10 Bursa Global Terbesar

|Baca juga: OJK: Piutang Multifinance Tetap Tumbuh Meski Penjualan Kendaraan Lesu

|Baca juga: Permudah Pembayaran Transportasi Publik, Bank Mandiri (BMRI) Perluas Layanan QRIS Tap Livin’ ke Yogyakarta

Perry menambahkan, untuk sektor keuangan syariah, Indonesia sudah menempati posisi ketiga dunia, dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai salah satu bank syariah terbesar di kawasan. Target berikutnya adalah mengoptimalkan sektor makanan halal yang saat ini berada di lima besar dunia.

“Indonesia nomor tiga, keuangan syariah. Yang kita harus kejar adalah untuk halal food. Yang kita harus kejar untuk bagaimana tapi tetap one of the five,” katanya.

Capaian ini, kata Perry, merupakan hasil kolaborasi sejak satu dekade lalu antara BI, MUI, dan berbagai pihak. Ia mengingat kembali momentum Mei 2015 ketika visi menjadikan Indonesia sebagai arus baru ekonomi syariah pertama kali dicanangkan.

“10 tahun yang lalu, Pak Kiai Haji Ma’ruf Amin memerintahkan kita, mempunyai visi, mari kita jadikan Indonesia, istilah Beliau adalah arus baru. Karena arus ada terus, kalau poros muter-muter. Arus terus menang,” pungkas Perry.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post HASL Asia Catat Premi Bisnis Baru Melesat 234% di Kuartal I/2025
Next Post Sri Mulyani: Kebijakan Fiskal Jadi Kunci Jadikan Indonesia Pusat Ekonomi Syariah Dunia

Member Login

or