1
1

BI Siapkan 6 Program Unggulan untuk Perkuat Ekonomi Syariah RI

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. | Foto: Media Asuransi/Muh Fajrul Falah

Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya untuk memperkuat ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air melalui enam program unggulan. Penguatan ekonomi syariah diharapkan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.

Langkah ini menjadi kelanjutan dari tiga strategi utama yang dijalankan BI selama satu dekade terakhir yakni memperkuat mata rantai ekonomi halal, memperluas akses keuangan syariah, dan meningkatkan literasi ekonomi syariah.

|Baca juga: Permata Bank Ajak Masyarakat Lindungi Gajah Sumatra di Bukit Tigapuluh

|Baca juga: 4 Saham Berikut Berpotensi Gaspol saat IHSG Diramal Tembus 8.000 Hari Ini

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan program pertama adalah Gerbang Santri atau Gerakan Pengembangan Pesantren dan Rantai Nilai Halal.

Melalui gerakan ini, Perry menjelaskan, pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga pusat ekonomi umat dengan pemberdayaan lewat peningkatan produktivitas usaha, digitalisasi bisnis, dan tata kelola keuangan yang lebih baik.

“Mari kita terus tingkatkan gerakan pengembangan pesantren dan rantai nilai halal di Indonesia disebut Gerbang Santri, dengan memberdayakan pesantren sebagai pusat ekonomi umat,” ujarnya, dalam Sarasehan Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, di Jakarta, Rabu, 13 Agustus 2025.

Program kedua adalah Jawara Ekspor atau Jaringan Wirausaha Syariah Mendorong Ekspor. Program ini membentuk jaringan bisnis pesantren dan pelaku usaha halal agar terhubung dengan pasar global. Upaya itu melalui integrasi sistem informasi ekspor, penguatan akses pasar, dan kerja sama internasional didukung penguatan produk sesuai permintaan ekspor.

|Baca juga: OCBC Ungkap Cara Menghapus Bias Gender Demi Dunia Kerja yang Setara

|Baca juga: Maruf Amin Beberkan 3 Langkah Strategis untuk Membangun Ekonomi Syariah di RI

“Kita sebut jawara ekspor,” kata Perry.

Ketiga, Gema Halal atau Gerakan Berjamaah Akselerasi Halal. Program ini bertujuan memperluas pasar produk halal dengan meningkatkan produksi bahan baku halal, mempercepat sertifikasi halal dari sisi hulu, memperkuat peran halal center di daerah, serta melindungi konsumen.

“Gerakan berjamaah akselerasi halal yang diarahkan untuk memperluas pasar produk halal dengan jalan, meningkatkan produksi bahan baku halal, mempercepat sertifikasi halal dari sisi hulu, dan memperkuat peran halal center di berbagai daerah, di samping memperkuat perlindungan konsumen,” jelasnya.

Program keempat adalah Sapa Syariah atau Sinergi Perdagangan dan Pembiayaan Syariah, yang memperkuat konektivitas antara pelaku usaha, lembaga keuangan, dan regulator.

“Supaya pembiayaan yang tadi kita bicara kreativitas dari perbankan, pembiayaan bisa linked kepada yang dibiayai. Perdagangan maupun yang lain menjadi platform integratif untuk memperkuat konektivitas antara pelaku usaha, lembaga keuangan, dan regulator,” katanya.

Kemudian, dua program terakhir yakni soal pembiayaan sosial dan literasi. Kanal Ziswaf adalah kolaborasi nasional pengembangan zakat, infak, sedekah, dan wakaf, yang mendorong sinergi antarlembaga untuk menyalurkan pembiayaan sosial, termasuk lewat digitalisasi.

|Baca juga: Sri Mulyani Klaim Pemerintah Terus Berkomitmen Kembangkan Ekonomi Syariah

|Baca juga: Bos BI Ungkap RI Masuk 3 Besar Keuangan Syariah Dunia, Fesyen Muslim Jadi Kiblat Global!

“Ini adalah yang kami usulkan agar bagaimana kita sinergi antarlembaga, agar betul-betul selain pembiayaan dan komersial dari perbankan, keuangan, ada juga pembiayaan sosial dari zakat, infaq, sedekah, dan wakaf yang kita juga sudah mulai kembangkan digital di situ,” ujarnya.

Sementara Lentera Emas adalah literasi dan inklusi ekonomi syariah menuju Indonesia Emas, yang diwujudkan melalui festival ekonomi syariah (Fesyar), Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), dan kampanye edukasi publik lainnya.

“Semoga silaturahmi Sarasehan Nasional ini memperkuat kita dan juga diberkahi oleh Allah SWT sehingga kita bisa terus meningkatkan dan memperkuat Indonesia sebagai arus baru ekonomi keuangan syariah menuju global,” pungkas Perry.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post TransJakarta Diganjar Peringkat idAA+ dengan Prospek Stabil
Next Post Marga Lingkar Jakarta Pertahankan Peringkat idAAA(sf) dari Pefindo

Member Login

or