1
1

BI Tegaskan Industri Perbankan Indonesia Tangguh dan Sehat

Gedung Bank Indonesia. | Foto: BI

Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyebutkan ketahanan industri perbankan saat ini dalam kondisi kuat dan terus menjadi penopang utama stabilitas sistem keuangan. Diharapkan situasi ini bisa terus bertahan, bahkan terus membaik guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

Gubernur BI Perry Warjiyo membenarkan industri perbankan sekarang ini berada dalam kondisi sehat, tercermin dari permodalan yang terjaga pada level tinggi, likuiditas perbankan tetap memadai, dan risiko kredit rendah.

|Baca juga: Komisaris Malacca Trust Wuwungan Insurance (MTWI) Markus Dinarto Pranoto Tutup Usia

|Baca juga: Presiden Komisaris BCA (BBCA) Lepas 1 Juta Saham, Ini Tujuannya!

“Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan pada Juni 2025 tetap tinggi sebesar 25,81 persen. Sehingga masih mampu untuk menyerap risiko,” ujar Perry, dalam konferensi pers hasil RDG BI, Rabu, 20 Agustus 2025.

Dari sisi likuiditas, lanjut Perry, industri perbankan juga dalam kondisi yang aman dan terjaga. Hal ini tercermin dari tingginya rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 27,08 persen pada Juli 2025.

Sedangkan rasio kredit bermasalah (NPL) perbankan terjaga rendah dengan tercatat sebesar 2,22 persen untuk NPL bruto dan 0,84 persen untuk NPL neto di Juni 2025. Lebih lanjut, Bank Indonesia mencatat hasil stress test yang menunjukkan ketahanan perbankan tetap kuat, ditopang oleh kemampuan membayar dan profitabilitas korporasi yang terjaga.

|Baca juga: AllianzGI Tunjuk Aliyahdin Saugi Jadi Presiden Direktur di Indonesia

|Baca juga: Bukan Hanya Industri Keuangan, Sektor Riil Juga Wajib Memperkuat GRC

“Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan bersama KSSK dalam memitigasi berbagai risiko ekonomi global dan domestik yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan,” tutup Perry.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bos BI Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,1% di 2025
Next Post IHSG Bergerak Bervariasi, Ajaib Sarankan Beli Saham BRIS, MBMA, ARTO

Member Login

or