Media Asuransi, JAKARTA – Dewan Ekonomi Nasional (DEN) mencatat lebih dari 130 ribu lapangan pekerjaan baru akan terbuka di berbagai wilayah Jawa Tengah, terutama di Tegal, Semarang, Brebes, Pekalongan, dan Pemalang. Pembukaan lowongan ini seiring dengan ekspansi sejumlah pabrik di sektor garmen dan alas kaki yang tengah berlangsung.
Anggota DEN Septian Hario Seto mengatakan temuan tersebut berasal dari hasil kunjungan langsung ke lapangan. Namun, ia menyebut, banyak pabrik yang tengah memperluas operasi justru mengeluhkan kekurangan tenaga kerja.
|Baca juga: DEN Tegaskan Pembangunan Family Office Tidak Membutuhkan APBN
“Di catatan kita ada lebih dari 130 ribu lapangan pekerjaan yang akan dibuka karena ekspansi pabrik-pabrik ini. Sekitar satu bulan lalu kita roadshow dari DEN, kita kunjungi pabrik-pabrik ini. Keluhannya apa? Kurangnya tenaga kerja,” ujarnya, di sela-sela acara OCBC Business Forum, di Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2025.
Seto mengaku terkejut dengan temuan tersebut, terutama di tengah maraknya pemberitaan soal Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di berbagai daerah. Ia menilai kondisi itu menunjukkan adanya ketimpangan antara kebutuhan tenaga kerja dan ketersediaan pekerja di sektor industri.
Fenomena tingginya turnover atau keluar-masuk karyawan menjadi salah satu penyebab kekurangan tenaga kerja tersebut. “Karena lulusan SMK-nya, oke, bosan lah pabrik-pabrik ini. Pindah pabrik ke satu lagi, pindah lagi ke pabrik satu lagi. Ini fenomena yang cukup menarik,” imbuhnya.
|Baca juga: Waduh! OJK Bilang Banyak Warga RI Belum Punya Jaminan Pendapatan Usai Pensiun
|Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Kaji Ulang Target Perlindungan bagi 70 Juta Pekerja di 2026, Ada Apa?
Sebagian besar pabrik baru itu sengaja dibangun di sekitar jalan keluar tol (exit toll road). Strategi ini dinilai memberikan keuntungan dari sisi logistik dan efisiensi tenaga kerja. Menurutnya lokasi di sekitar ruas tol Trans Jawa memungkinkan pengusaha menekan biaya operasional sekaligus memperoleh tenaga kerja dengan tingkat kompetisi yang masih rendah.
Lebih lanjut, Seto menjelaskan, berdasarkan hasil studi DEN, terdapat sekitar 27 pabrik baru di sektor garmen dan alas kaki yang saat ini berada di berbagai tahap pengembangan, mulai dari proses konstruksi hingga produksi.
“Ada 10 yang perizinan udah selesai, mereka lagi konstruksi. Ada satu atau dua yang sudah buka gitu ya, tapi ini akan berjalan kok. Harapannya tahun depan 17 sisanya ya, mungkin udah mulai menyelesaikan perizinan, tapi mereka ada yang paralel konstruksinya,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
