Media Asuransi, JAKARTA – Sebagai salah satu upaya dalam memperkuat peran di kancah global, Indonesia saat ini tengah menjadi negara aksesi Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) bersama dengan Argentina, Brasil, Bulgaria, Kroasia, Peru, Rumania, dan Thailand.
Indonesia sedang dalam proses penilaian mandiri terhadap kebijakan, regulasi, dan standar nasional dibandingkan dengan instrumen OECD, untuk selanjutnya disampaikan dalam dokumen Initial Memorandum. Kaitannya dengan proses aksesi tersebut, Sekretaris Jenderal Mathias Cormann kembali melakukan kunjungan kerja ke Indonesia pada 25–28 November 2024.
|Baca juga: Dedi Mulyadi Klaim Unggul di Hitung Cepat Pilgub Jawa Barat 2024
|Baca juga: Koalisi Indonesia Maju Plus Mendominasi Pilkada Serentak 2024
Dalam kunjungannya, Cormann menghadiri Jamuan Makan Siang bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Pertemuan yang berlangsung hangat itu mendiskusikan perkembangan perekonomian Indonesia termasuk fokus dari Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, serta membahas perkembangan proses keanggotaan Indonesia pada OECD.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih karena kemarin OECD telah meluncurkan Indonesia Report. Sebagian besar isu telah saya laporkan kepada Presiden. Dan tentu saja, mudah-mudahan beberapa poin, beberapa lines sejalan dengan perencanaan pemerintah, termasuk peta jalan untuk energi hijau,” katanya, dikutip dari keterangannya, Jumat, 29 November 2024.
“Dan kemudian juga sejalan dengan energy securities, serta program ketahanan pangan, termasuk makanan bergizi gratis yang juga menjadi prioritas,” tambah Airlangga.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menyebutkan, saat ini Indonesia terus gencar melakukan reformasi pada berbagai sektor yang dilakukan sejumlah kementerian terkait untuk menyesuaikan standar OECD. Selain itu, dengan adanya berbagai reformasi tersebut, kementerian terkait juga akan menyesuaikan anggaran dan struktur yang dimiliki.
“Sehingga gugus tugas OECD juga akan secepatnya melakukan penyesuaian struktur terkait hal tersebut,” kata Airlangga.
Merespons sambutan yang disampaikan Airlangga, Sekjen Cormann kembali menjelaskan bahwa proses aksesi akan membawa manfaat bagi Indonesia dan OECD. OECD bakal banyak memperoleh pembelajaran pada sektor-sektor baru, salah satunya ekonomi digital di mana Indonesia menjadi pionir melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement.
|Baca juga: Indonesia Re: Ekosistem Asuransi Berkelanjutan Wajib Dibangun untuk Kendaraan Listrik
|Baca juga: Pramono Anung-Rano Karno Unggul di Quick Count 3 Lembaga Survei Pilkada Jakarta 2024
Cormann juga berharap agar upaya keanggotan OECD yang saat ini ditempuh Indonesia dapat mendukung pencapaian visi untuk menjadi negara maju dengan ekonomi berpendapatan tinggi pada 2045. “Saya percaya kita bersama-sama dapat bekerja untuk mendukung Indonesia agar menjadi lebih baik lagi,” tukasnya.
“Proses aksesi ini mencakup seluruh spektrum kebijakan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang luas. Dan proses ini berfokus pada mengidentifikasi praktik terbaik kebijakan. Praktik terbaik global berdasarkan apa yang telah berhasil sebelumnya,” pungkas Cormann.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News