1
1

KSSK Sebut Kinerja Pasar Modal Indonesia Ciamik di Triwulan II/2025

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar. | Foto: OJK

Media Asuransi, JAKARTA – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyebutkan pergerakan saham domestik pada triwulan II/2025 mampu menguat di tengah sentimen dinamika perdagangan dan geopolitik global. Hal ini juga diiringi oleh penghimpun dana di pasar modal yang masih dalam tren positif hingga saat ini.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Mahendra Siregar mengatakan kinerja pasar domestik menguat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Kondisi itu dapat dilihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup menguat 6,41 persen secara quarter to quarter (qtq) pada 30 Juni 2025 ke level 6.927,68 (ytd: melemah 2,15 persen).

|Baca juga: CORE Indonesia Sebut Surplus Ekonomi RI Berpotensi Turun Akibat Tarif AS

|Baca juga: Bos OCBC (NISP): Keberlanjutan Fondasi Penting Bangun Ketahanan Bisnis Jangka Panjang

Kondisi itu dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp12.178 triliun. “Sementara itu, investor nonresiden di triwulan II/2025 membukukan net sell sebesar Rp23,65 triliun qtq (ytd: net sell sebesar Rp59,33 triliun)” ujar Mahendra, dalam konferensi pers hasil rapat KSSK triwulan II/2025, di Jakarta, Senin, 28 Juli 2025.

Memasuki Juli 2025, lanjutnya, IHSG menunjukkan perkembangan positif dan ditutup pada level 7.543,50 per 25 Juli 2025 (ytd: menguat 6,55 persen). Sedangkan penghimpun dana di pasar modal mencatatkan kinerja yang kian positif.

Hal itu terlihat dari nilai penawaran umum yang mencapai Rp142,62 triliun, yakni terdiri dari Rp8,49 triliun di antaranya merupakan fundraising dari 16 emitten baru. “Masih terdapat 13 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp9,80 triliun,” ujar Mahendra.

|Baca juga: CORE Indonesia Prediksi Pemulihan Investasi Masih Tertahan di Kuartal II/2025

|Baca juga: Legislator Bongkar Kebijakan Baru Pemerintah, Jualan Daring hingga Amplop Hajatan Kena Pajak?

Terkait perkembangan bursa karbon, sejak peluncurannya 26 September 2023 hingga 30 Juni 2025, tercatat terdapat 112 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume 1.599.322 tCO2e dan akumulasi nilai sebesar Rp77,95 miliar.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pendapatan Negara Seret, Ini Biang Keroknya Kata Sri Mulyani!
Next Post Dunia dalam Krisis? Sri Mulyani Blak-blakan soal Dampak Tarif AS dan Konflik Global ke RI

Member Login

or