Media Asuransi, JAKARTA — Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menilai tekanan inflasi secara umum masih terkendali dan berada dalam kisaran sasaran. Inflasi yang terjaga didukung konsistensi kebijakan moneter serta sinergi pengendalian harga di tingkat pusat dan daerah.
“Tekanan inflasi secara umum tetap terjaga dalam kisaran sasaran. Inflasi IHK September 2025 tercatat sebesar 2,65 persen secara tahunan,” ujar Ketua KSSK sekaligus Menkeu RI Purbaya Yudhi Sadewa, dalam konferensi pers KSSK di Jakarta, Senin, 3 November 2025.
“Inflasi inti tetap rendah sebesar 2,19 persen secara tahunan, dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang masih di bawah kapasitas serta didukung konsistensi kebijakan moneter dalam menjangkar ekspektasi inflasi sesuai sasaran dan imported inflation yang rendah,” tambah Purbaya.
Ia menjelaskan inflasi administered prices tetap rendah sebesar 1,10 persen seiring menurunnya tarif angkutan dan bensin, meskipun di sisi lain terjadi kenaikan harga jual eceran rokok. Inflasi volatile food meningkat jadi 6,44 persen, didorong kenaikan harga cabai, bawang, beras, dan daging ayam ras akibat berakhirnya masa panen dan peningkatan biaya input produksi.
Menurut KSSK sinergi pengendalian inflasi pangan terus diperkuat melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP/TPID) serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
“Inflasi IHK Oktober 2025 meningkat menjadi 2,86 persen secara tahunan, dengan seluruh komponen mengalami inflasi yaitu inflasi inti menjadi 2,36 persen, inflasi administered prices menjadi 1,45 persen, dan inflasi volatile food sebesar 6,59 persen,” tutup Purbaya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
