Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengajak semua pemangku kepentingan dan masyarakat melihat sektor perdagangan secara optimistis dalam menyambut 2024. Apalagi di tengah ketidakpastian global 2023, Indonesia tetap berhasil mencatatkan sejumlah capaian signifikan di sektor perdagangan.
Beberapa capaian yang dimaksud adalah keberhasilan pemerintah menjaga inflasi, kembali tercapainya surplus perdagangan sepanjang tahun, hingga kebijakan-kebijakan yang semakin berpihak pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan industri dalam negeri.
“Memasuki 2024, kita menatap optimistis namun tetap waspada terhadap tantangan di masa depan. Prediksi pertumbuhan ekonomi global oleh berbagai organisasi internasional menunjukkan adanya perlambatan,” kata Mendag Zulkifli Hasan, dikutip dari keterangan resminya, Sabtu 6 Januari 2024.
“Namun, kinerja perdagangan 2023 memberikan optimisme untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi sebesar 5,20 persen di 2024. Kunci peningkatan kinerja perdagangan 2024 adalah kolaborasi dan sinergi para pemangku kepentingan yaitu pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan pers,” kata Zulkifli Hasan.
Inflasi diprediksi terkendali
Ia menyampaikan, inflasi terprediksi cukup terkendali di kisaran 1,5—3,5 persen sesuai target 2024. Pemerintah akan berupaya untuk tetap mendorong pertumbuhan ekspor nonmigas sesuai target 2,5–4,5 persen walaupun ada tantangan harga komoditas dunia yang masih cukup landai.
Ketidakpastian perekonomian dan perdagangan selama 2023, lanjutnya, antara lain diwarnai tensi geopolitik, perubahan iklim, serta krisis pangan dan energi. Di tengah kesulitan itu, patut disyukuri data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan inflasi Desember 2023 sebesar 0,41 persen.
“Artinya, pemerintah berhasil mengendalikan persediaan barang kebutuhan pokok (bapok) menghadapi Natal dan Tahun Baru,” kata Zulkifli Hasan.
Menurut Zulkifli Hasan, surplus neraca perdagangan untuk periode Januari—November 2023 juga perlu dilihat sebagai sebuah pencapaian di tengah ketidakpastian global. “Selain itu, kita masih bisa mencatat surplus perdagangan positif US$33,63 miliar pada periode Januari—November 2023 sebagaimana disampaikan BPS,” pungkas Zulkifli Hasan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News