Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyebutkan pertumbuhan transaksi ekonomi dan keuangan digital pada November 2025 tetap tinggi. Kondisi itu didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
“Volume transaksi pembayaran digital mencapai 4,66 miliar transaksi atau tumbuh 41,12 persen (yoy) pada November 2025 didukung oleh perluasan akseptasi pembayaran digital,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo, dikutip dari keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat, 19 Desember 2025.
|Baca juga: 3 Bekal dari OJK untuk Para Lulusan STIMRA
|Baca juga: Para Wisudawan STIMRA Diminta Bisa Menjawab Tantangan Industri Asuransi Indonesia
|Baca juga: FWD Rombak Jajaran Direksi, Efektif Awal Januari 2026!
Volume transaksi aplikasi mobile dan internet masing-masing tumbuh sebesar 15,91 persen (yoy) dan 16,11 persen (yoy), termasuk transaksi QRIS yang tumbuh 143,64 persen (yoy). Kinerja positif tersebut didukung oleh peningkatan jumlah pengguna dan merchant.
Dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 439 juta transaksi atau tumbuh 29,77 persen (yoy) dengan nilai transaksi mencapai Rp1.092 triliun pada November 2025. Sementara volume transaksi nilai besar yang diproses melalui BI-RTGS tercatat sebanyak 0,87 juta transaksi, dengan nilai sebesar Rp20.463 triliun pada November 2025.
“Dari sisi pengelolaan uang rupiah, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 13,09 persen (yoy) menjadi Rp1.250,60 triliun pada November 2025,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
