1
1

Mirae Asset Sekuritas Prediksi SBN Bakal Terus Cuan Dalam Waktu Dekat

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi pasar Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor menengah-pendek atau 2-5 tahun akan menguat dalam waktu dekat. Hal itu terutama mengingat kondisi pasar surat utang yang masih cukup fluktuatif saat ini.

Fixed Income Analyst Mirae Asset Karinska Bella Priyatno mengatakan harga SBN tenor pendek diprediksi masih akan berfluktuasi dengan tingkat imbal hasil atau yield pada level 6,2-6,35 persen, sehingga pelaku pasar dapat memanfaatkan fluktuasi tersebut untuk mendulang keuntungan.

“Hingga akhir kuartal pertama tahun ini, terlihat bahwa pasar lebih fokus pada seri tenor menengah dan pendek, terutama seri-seri FR0101, FR0100, PBS030, PBS032, SPN, dan SPSN,” ujar Bella, dalam Media Day March 2024, Kamis, 27 Maret 2024.

Pergerakan harga dan imbal hasil obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan imbal hasil turun, begitupun sebaliknya. Imbal hasil menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibandingkan dengan harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

|Baca juga: Minat Lelang SUN Turun Jelang Lebaran, Dana Terserap Hanya Rp22,6 Triliun

Sejak awal tahun, Bella menilai, instrumen fixed income tenor menengah-pendek memang masih menjadi pilihan utama pelaku pasar. Pemilihan tenor menengah-pendek itu, lanjutnya, untuk memanfaatkan volatilitas pasar yang terjadi karena tenor menengah-pendek lebih sensitif dan fluktuatif dibandingkan dengan tenor yang lebih panjang.

“Saat ini, investor juga lebih memilih instrumen obligasi tenor pendek dan memanfaatkan jadwal jatuh tempo yang sudah dekat sehingga risiko pelaju pasar lebih terjaga,” tuturnya.

Bella mengatakan pada dasarnya fluktuasi pasar instrumen pendapatan tetap saat ini masih sangat tergantung dari data makroekonomi khususnya dari AS. Namun, kemungkinan turunnya suku bunga acuan global dan domestik masih menjadi tema besar tahun ini.

Menurut Bella, suku bunga global masih tinggi tetap tidak menurunkan daya tarik dari SBN karena tingkat imbal hasil real dari SBN Indonesia tenor 10 tahun yang berada di kisaran 3,9 persen masih cukup menarik.

Chief Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto menambahkan keyakinan terhadap pasar obligasi tersebut tidak terlepas dari kondisi ekonomi Indonesia yang masih cukup tahan banting, meski di tengah situasi yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian.

“Beberapa tantangan ke depan adalah suku bunga yang masih tinggi dan ada tren inflasi pangan disebabkan oleh kenaikan harga-harga bahan pokok,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post SMI Kembali Tingkatkan Kepemilikan Saham Tol Bocimi hingga 55%
Next Post Siap-siap SMI Sebut IKN Bakal Diserbu 6 Investor Baru

Member Login

or