1
1

OJK Yakin Kesepakatan Dagang Indonesia-AS Tingkatkan Daya Saing Industri RI

Aktivitas di Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyambut baik kesepakatan perdagangan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang sudah tercapai. Regulator jasa keuangan menyatakan siap memberikan dukungan penuh dari sisi kebijakan hingga sejumlah fasilitas.

Terkait tercapainya kesepakatan perdagangan antara Indonesia dan AS, Ketua Dewan Komisioner (DK) OJK Mahendra Siregar menjelaskan, OJK menyambut baik kesepakatan yang sudah dicapai karena memberikan kepastian terhadap hubungan perdagangan dan ekonomi kedua negara.

|Baca juga: KSSK Sebut Kinerja Pasar Modal Indonesia Ciamik di Triwulan II/2025

|Baca juga: Dunia dalam Krisis? Sri Mulyani Blak-blakan soal Dampak Tarif AS dan Konflik Global ke RI

“(Kemudian) memberikan peluang yang semakin besar bagi industri-industri di Indonesia yang terkait untuk memanfaatkannya,” kata Mahendra, dikutip dari hasil rapat KSSK, di Jakarta, Rabu, 30 Juli 2025.

Dalam kaitan itu, lanjut Mahendra, OJK siap mendukung penuh kebijakan dan memfasilitasi yang diberikan pemerintah untuk meningkatkan daya saing industri yang terkait dalam merealisasikan peluang-peluang yang ada.

Perkembangan pasar saham domestik

OJK, masih kata Mahendra, juga terus mencermati perkembangan pasar saham domestik serta mengambil langkah-langkah kebijakan yang diperlukan guna menjaga stabilitas sistem keuangan. Upaya itu sebagai respons terhadap dinamika tensi perdagangan dan geopolitik global yang berpotensi meningkatkan volatilitas di pasar keuangan.

“Dan kinerja debitur sektor riil yang memiliki eksposur terhadap risiko terkait,” kata Mahendra.

Di sisi lain, masih kata Mahendra, pada sektor Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP), aset industri asuransi per Juni 2025 mencapai Rp1.163,11 triliun atau tumbuh 3,27 persen yoy. Kinerja asuransi komersil berupa akumulasi pendapatan premi hingga Juni 2025 mencapai Rp166,26 triliun atau tumbuh 0,65 persen yoy.

|Baca juga: Chatib Basri: Di Indonesia Uang Tidak Jadi Masalah tapi Masalah Jadi Uang

|Baca juga: Bos BI Sebut Kredit Perbankan Tembus Rp8.059,79 Triliun per Juni 2025

Secara umum, permodalan di industri asuransi komersial masih memadai dan solid dengan Risk Based Capital (RBC) industri asuransi jiwa tercatat 473,55 persen serta asuransi umum dan reasuransi sebesar 313,33 persen, jauh di atas ambang batas 120 persen.

“Di sisi industri dana pensiun, total aset dana pensiun pada Juni 2025 tumbuh 8,99 persen yoy mencapai Rp1.578,46 triliun, dengan aset dana pensiun program sukarela sebesar Rp391,43 triliun atau tumbuh 5,03 persen yoy. Adapun total aset perusahaan penjaminan terkontraksi sebesar 0,04 persen yoy menjadi Rp47,3 triliun,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Prediksi dan 4 Saham Pilihan dari MNC Sekuritas untuk Jemput Cuan Hari Ini
Next Post Laba Bersih Wintermar Offshore Marine (WINS) Anjlok 53,8% pada Semester I/2025

Member Login

or