Media Asuransi, JAKARTA – Pemerintah menyampaikan belasungkawa mendalam atas peristiwa kerusuhan sosial-politik yang terjadi akhir-akhir ini. Diharapkan kondisi semacam itu bisa segera berakhir dan tidak memberikan efek negatif lebih dalam terhadap perekonomian Tanah Air.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan insiden tersebut menjadi pukulan berat bagi bangsa di tengah upaya membangun ekonomi yang kokoh.
|Baca juga: Investor Asal Korea Selatan Lepas Seluruh Kepemilikan Saham di Bank KB Indonesia, Ada Apa?
|Baca juga: Rumahnya Dijarah Massa, Sri Mulyani Minta Publik Tidak Pilih Jalan Anarki
“Pertama-tama, saya selaku pribadi ingin menyampaikan duka cita yang mendalam bagi para korban dan keluarga yang terkena dampak dari dinamika sosial dan politik yang terjadi pada akhir pekan lalu,” ujarnya, dalam sambutannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin, 1 September 2025.
“Peristiwa ini tentu merupakan pukulan yang berat bagi bangsa ini di tengah upaya kita membangun ekonomi yang kokoh dan berdaulat, dan saya memahami jika terdapat kekhawatiran serta ketidakpastian yang saat ini dirasakan oleh masyarakat,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Airlangga menegaskan, pemerintah memahami keresahan masyarakat akibat peristiwa tersebut. Ia menekankan pentingnya menjaga optimisme bersama meski situasi politik dalam negeri tengah bergejolak. Ia juga meminta masyarakat untuk tidak perlu berlebihan dalam merespons gejolak sosial.
“Namun kami harap masyarakat tidak perlu khawatir. Untuk itu izinkan saya bersama dengan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memberikan pemahaman yang jelas dan transparan mengenai kondisi ekonomi kita,” ungkapnya.
|Baca juga: BI Siaga Penuh Jaga Stabilitas Rupiah dan Kecukupan Likuiditas
|Baca juga: Transaksi Saham Bank Capital (BACA) Alami Volatilitas, Manajemen Buka Suara!
Airlangga menegaskan fundamental ekonomi Indonesia masih solid meski sempat diterpa gejolak sosial dan politik akhir pekan lalu. Dirinya menyebut kondisi ekonomi nasional menunjukkan ketahanan yang kuat di berbagai sektor.
“Fundamental ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanan yang solid. Kinerja kuartal kedua 2025 mencatat pertumbuhan 5,12 persen tahun ke tahun dengan pertumbuhan sepanjang semester I/2025 (adalah) 4,99 persen,” ujarnya.
Dirinya merinci sejumlah indikator utama yang mendukung kekuatan ekonomi nasional. PMI manufaktur tercatat membaik ke angka 51,5, naik signifikan dari April yang berada di level 46,7. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga sempat mencapai rekor all time high 8.000 meski turun saat aksi demonstrasi besar pada Jumat pekan lalu.
|Baca juga: Saham Bank KB Indonesia (BBKP) Bergejolak, Ini Jawaban Resmi Perusahaan!
“IHSG dalam momentum menguat selama pekan kemarin bahkan sempat mencapai all time high 8.000. Penurunan hanya terjadi saat demo besar pada Jumat. Untuk itu pemerintah yakin optimisme ini masih ada di tengah-tengah kita dan harus kita jaga,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
