1
1

Pemerintah Dinilai Perlu Berikan Insentif hingga Paket Kebijakan Hadapi Tarif AS

Direktur & Founder Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira. | Foto: Instagram (bhimayudhistira

Media Asuransi, JAKARTA – Direktur & Founder Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai pemerintah perlu memberikan insentif kepada masyarakat. Hal itu dinilai penting guna menghadapi dampak dari penerapan tarif resiprokal oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS).

Ia menambahkan pemberian insentif dari pemerintah menjadi penting terutama berfokus untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Selain itu, perlu juga dihadirkan paket kebijakan guna mendorong penguatan industri dalam negeri terutama menghadapi sulitnya akses pasar ekspor dan banjirnya barang impor.

|Baca juga: Bertemu Dubes AS, Sri Mulyani Bahas Tarif Trump, APBN, hingga Makan Bergizi Gratis

|Baca juga: Efisiensi Perjalanan Dinas, Elnusa (ELSA) ‘Booking’ Pelita Air

Tidak ditampik, kebijakan tarif oleh Presiden AS Donald Trump bakal memberikan dampak tersendiri kepada seluruh industri secara global, termasuk terhadap Indonesia. Karenanya pemerintah termasuk regulator jasa keuangan perlu waspada mengingat industri asuransi Tanah Air diprediksi ikut terimbas.

“Dari sisi kebijakan moneter kuncinya adalah mengelola cadangan devisa yang masih tebal mengingat Maret cadangan devisa masih US$157 miliar,” jelas Bhima, kepada Media Asuransi, Selasa, 22 April 2025.

|Baca juga: Telkom Raih Pendapatan Konsolidasi Sebesar Rp150 Triliun di 2024

|Baca juga: Edukasi Keuangan PFI Mega Life: Perempuan Hebat yang Melindungi Mimpi dan Masa Depan

Dengan kondisi itu, lanjutnya, tentu bank sentral tidak perlu terburu-buru menaikkan suku bunga acuan sebagai instrumen pengendali nilai tukar rupiah. “Stress test harus segera dilakukan di sektor jasa keuangan, terutama bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergabung ke Dananatara terkait risiko sistemik,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BI: Surplus Neraca Perdagangan Meningkat
Next Post Bank BTPN Syariah (BTPS) Bagi Dividen Tunai Rp265,78 Miliar

Member Login

or