1
1

Pemerintah Klaim Terus Berkomitmen Jaga Daya Beli Masyarakat

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. | Foto: Kemenko Perekonomian

Media Asuransi, JAKARTA – Pada Senin, 1 September 2025, telah dirilis tiga indikator ekonomi makro Indonesia yang terus menunjukkan tren positif. Tercatat inflasi Agustus 2025 tetap terkendali, PMI Manufaktur Agustus 2025 kembali ekspansi, serta berlanjutnya surplus neraca perdagangan di Juli 2025 yang sudah berlangsung selama 63 bulan berturut-turut.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan untuk mendorong peningkatan produktivitas pertanian, akses pembiayaan melalui KUR sektor pertanian dan Kredit Usaha Alsintan akan terus dioptimalkan dengan per Agustus jumlah yang telah disalurkan Rp60,93 triliun dari total alokasi sebesar Rp287,47 triliun.

|Baca juga: BNI (BBNI) Kucurkan Jamkrindo Rp5 Triliun Demi Perluas Akses Pembiayaan untuk UMKM

|Baca juga: Picu Provokasi, Mendagri Larang Pejabat Flexing Kemewahan Lewat TikTok

“Pemerintah juga terus berkomitmen untuk menjaga daya beli masyarakat melalui pemberian stimulus ekonomi berupa diskon transportasi yang akan kembali dilanjutkan untuk periode Nataru,” ujar Airlangga, dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 3 September 2025.

Realisasi inflasi Indonesia masih terkendali pada rentang sasaran 2,5±1 persen. Inflasi IHK pada Agustus 2025 tercatat mengalami deflasi 0,08 persen (mtm) atau inflasi 2,31 persen (yoy), dan 1,60 persen (ytd). Capaian itu didukung realisasi inflasi inti yang meningkat 0,06 persen (mtm) dan 2,17 persen (yoy), menunjukkan daya beli masyarakat tetap terjaga.

Tren positif juga dicatatkan neraca perdagangan Indonesia yang kembali surplus sebesar US$4,17 miliar untuk Juli, meningkat 1,71 persen (mtm) dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Surplus yang berkelanjutan ini menegaskan solidnya outlook perekonomian nasional. Surplus tersebut ditopang oleh membaiknya kinerja ekspor yang meningkat 5,6 persen (mtm).

|Baca juga: AAUI Bukukan Premi Asuransi Umum Rp58,50 Triliun di Semester I/2025

|Baca juga: AAUI Prediksi Konsolidasi Asuransi BUMN Rampung di 2026

|Baca juga: Kucing Uya Kuya Dijarah, Bos AAUI Ingatkan Pentingnya Memiliki Asuransi Hewan Peliharaan

Merespons isu pengenaan tarif baru perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS), neraca perdagangan dengan AS mencatatkan surplus yang mencapai US$2,2 miliar untuk sektor nonmigas di Juli 2025. Surplus tersebut ditopang oleh terjaganya performa ekspor di mana Indonesia masih dikenakan tarif baseline 10 persen untuk ekspor ke AS pada Juli.

“Kembalinya PMI manufaktur ke zona ekspansi menunjukkan terus membaiknya kondisi ekonomi domestik dan optimisme pelaku usaha yang semakin menguat seiring dengan membaiknya kondisi daya beli masyarakat dan mendukung pertumbuhan produksi pada periode mendatang,” pungkas Airlangga.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 4 Rekomendasi Saham Berpotensi Gaspol saat IHSG Rawan Koreksi Hari Ini
Next Post Mendagri Ajak Masyarakat Gotong Royong Perbaiki Fasilitas Umum yang Rusak Usai Kerusuhan

Member Login

or