1
1

Pemerintah Minta Tarif AS ke Indonesia Jangan Dilihat seperti Skor Sepak Bola

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso. | Foto: Kemenko Perekonomian

Media Asuransi, JAKARTA – Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso membantah anggapan kesepakatan nol persen untuk barang Amerika Serikat (AS) ke Indonesia sebagai bentuk ketimpangan dalam negosiasi perdagangan.

Menurutnya hal tersebut ialah skema kerja sama ekonomi perdagangan bukan skor permainan sepak bola. Susiwijono mengungkapkan sepak bola saja tidak mungkin mendapatkan skor 0-19. Pasalnya, di saat yang sama Indonesia sudah memiliki perjanjian terlebih dahulu seperti di Free Trade Agreement (FTA).

|Baca juga: Genjot Kinerja, OJK Terus Pelototi Spin Off Perbankan dan Asuransi Syariah!

|Baca juga: DPK Membengkak, Bos LPS: Perbankan Tarik Napas Dulu Sebelum Ekspansi Kredit Lagi!

“Jadi kalau dipertanyakan, kenapa pemerintah menjual dalam tanda petik, kok jadi nol persen? Bukan menjual, itu tren skema kerja sama ekonomi perdagangan sekalian itu seperti itu. Jadi kalau kita bandingkan, jangan kayak skor permainannya 19-0 gitu, tak relevan,” ujar Susiwijono, di acara Bisnis Indonesia Midyear Challenges 2025, Selasa, 29 Juli 2025.

Jika dibandingkan dengan negara lain, Susiwijono menambahkan, salah satunya Vietnam juga menjamin 100 persen barang Amerika Serikat ke negaranya sebesar nol persen. Selain itu, Uni Eropa baru-baru ini menerapkan hal yang sama yakni sudah membuka sebesar nol persen kepada AS.

“Jadi, enggak ada yang salah dengan ini. Itu dari sisi nol persen,” terangnya.

Dirinya menilai pada intinya tidak hanya Indonesia yang mengenakan tarif nol persen kepada Amerika Serikat baik dari sisi yang masuk ke Indonesia maupun barang Amerika Serikat yang masuk ke semua negara lain.

|Baca juga: Bos OJK Klaim Kinerja Perbankan Nasional Masih Stabil, Ini Alasannya!

|Baca juga: 7 Rekomendasi CORE Indonesia untuk Percepat Pemulihan Ekonomi RI

Bahkan, Susiwijono menekankan, tarif resiprokal 19 persen kepada Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan tarif yang dikenakan kepada negara lain. Salah satu contohnya adalah Uni Eropa.

Ia menjelaskan Uni Eropa setuju untuk membeli produk Amerika Serikat sebesar US$750 miliar, investasi sebesar US$600 miliar, dan peralatan militer yang belum disebutkan nilainya. Dengan nilai ini, bahkan AS tetap mengenakan tarif sebesar 15 persen.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pendapatan Premi Asuransi Astra Naik 12,32% per Juni 2025
Next Post Sesmenko Susiwijono Sebut Tidak Ada Pengiriman Data Pribadi WNI ke AS

Member Login

or