Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 tercatat defisit sebesar Rp21,8 triliun hingga Mei tahun ini.
“Total anggaran kita membukukkan defisit Rp21,8 triliun atau 0,1 persen dari produk domestik bruto,” jelas Sri Mulyani, dalam konferensi pers APBN KiTa, di Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024.
Sri Mulyani mengungkapkan defisit anggaran tersebut terjadi karena faktor pendapatan negara yang mengalami penurunan, sedangkan belanja negara terus mengalami peningkatan. Secara rinci, Sri Mulyani menjelaskan, pendapatan negara per Mei 2024 tercatat mencapai Rp1.123,5 triliun, setara 40,1 persen target APBN, atau turun 7,1 persen dari periode sama tahun lalu.
|Baca juga: Asuransi Jiwa Jepang Hadapi Risiko Kredit Moderat Berkat Alokasi Investasi Pendapatan Tetap
Seluruh pos penerimaan negara terjadi kontraksi, antara lain penerimaan pajak yang turun 8,4 persen, setoran kepabeanan dan cukai yang turun 7,8 persen, serta Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) turun 3,3 persen.
“Kita lihat pendapatan negara sampai akhir Mei memang mengalami tekanan yaitu pertumbuhan negatif 7,1 persen,” ujar Sri Mulyani.
Sementara itu, realisasi belanja negara mencapai Rp1.145,3 triliun, setara 34,4 persen target APBN. Belanja ini naik 14 persen dari periode sama tahun lalu. Dengan kinerja APBN tersebut, Sri Mulyani menyebutkan, keseimbangan primer masih mencatatkan surplus sebesar Rp184,2 triliun.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News