Media Asuransi, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto menegaskan pemerintahannya berkomitmen untuk memerangi kemiskinan melalui pendekatan holistik. Salah satu langkah strategis pemerintah yakni dengan membentuk sistem Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Prabowo menyatakan DTSEN akan menjadi pegangan dari pemerintahannya. Dimulai dengan memastikan program-program pemerintah secara tepat sasaran kepada masyarakat miskin dengan DTSEN akan menjaring siapa yang berhak menerima manfaat.
|Baca juga: Prabowo Tekankan Pentingnya Jalankan Pasal 33 UUD 1945 Demi Ekonomi Berkeadilan
“Sebelumnya kami dapat laporan masih ada orang kaya yang menikmati subsidi rakyat. Dengan sekarang kita ingin tepat sasaran,” ucap Prabowo, di Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025.
Menurutnya salah satu upaya dalam memutus rantai kemiskinan absolut yakni melalui pendidikan dengan pembentukan sekolah rakyat. Pemerintah juga telah membangun dan membuka 100 sekolah rakyat yang diperuntukkan bagi masyarakat dari desil terbawah.
“Mereka kita asramakan. Mereka kita berdayakan dengan kualitas pendidikan yang baik. Ini adalah untuk memutus rantai kemiskinan. Anak-anak yang miskin, kalau orang tuanya miskin, mereka tidak perlu untuk terus miskin. Ini yang kita telah upayakan dan ini sedang kita kerjakan sekarang,” terang Prabowo.
Selain sekolah rakyat, pemerintah juga mendorong pembentukan sekolah unggul Garuda dan sekolah unggul Garuda transformasi untuk mengejar ketertinggalan di bidang sains dan teknologi.
“Rencananya 20 (sekolah unggul garuda) dan akan ada 80 sekolah unggul Garuda transformasi. Sekolah-sekolah yang sudah ada ikut dalam program ini. Dan kami juga akan menambah SMA Taruna Nusantara Terintegrasi di seluruh pelosok negeri,” ucapnya.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis, akan ada rencana penambahan program studi di fakultas kedokteran di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan guna mengatasi kekurangan dokter dan dokter spesialis.
|Baca juga: Ketua MPR: Bangsa Besar Takkan Biarkan Kekayaan Dinikmati oleh Segelintir Orang
|Baca juga: Perdana Susun APBN, Prabowo Bidik Defisit 2,48% hingga Pertumbuhan Ekonomi RI Diprediksi 5,4% di 2026
“Tahun ini akan dibuka 148 prodi di 57 fakultas kedokteran di seluruh Indonesia, terdiri dari 125 prodi spesialis dan 23 prodi subspesialis. Kita juga akan tambahkan 25 prodi umum dan prodi gigi serta meningkatkan kuota mahasiswa kedokteran yang mendapat beasiswa,” terang Prabowo.
Lebih lanjut, dirinya membeberkan upaya peningkatan kualitas pendidikan yang diwujudkan dengan melakukan renovasi lebih dari 13 ribu sekolah dan 1.400 madrasah. Selain itu, pemerintah juga berupaya mendukung proses pembelajaran dengan mendistribusikan layar pintar kepada sekolah-sekolah hingga ke pelosok negeri.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News