Media Asuransi, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa petani memiliki peranan penting bagi negara terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Karenanya, sejumlah bantuan perlu diberikan pemerintah ketika terjadi bencana yang melanda pertanian.
“Kita ini (penduduknya) 280 juta harus makan semuanya. Oleh sebab itu, peran Bapak-Ibu para petani itu sangat penting sekali bagi negara ini,” ujar Presiden, saat memberikan bantuan stimulan kepada petani gagal panen (puso), di GOR Bung Karno, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 24 Januari 2024.
|Baca: Jokowi Resmikan 3 Ruas Jalan Daerah di Blora
Presiden menyampaikan, perubahan iklim telah membawa dampak nyata bagi masyarakat, termasuk memengaruhi tingkat produktivitas petani. “Sekarang ini sudah di depan mata kita, sudah kejadian bencana di mana-mana. Negara lain itu produktivitas padinya juga menurun karena bencana-bencana ini,” ucapnya.
“Kekeringan panjang, hujan yang juga terus-menerus, sehingga menyebabkan banyak gagal panen,” tambahnya.
Oleh karena itu, Presiden telah memerintahkan kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto untuk menyalurkan bantuan bagi para petani yang mengalami gagal panen. “Saya perintah langsung. Bantu. Lha wong kalau gempa rumahnya roboh atau retak saja dibantu sama BNPB. Lha ini sawah kena banjir sama kan penderitaannya,” ucapnya.
Bantuan merupakan biaya produksi
Bantuan yang diberikan sebesar Rp8 juta per hektare merupakan biaya produksi agar para petani dapat segera mulai menanam padi kembali. “Untuk yang terdampak El Nino banjir dan sekarang ini ada kekeringan agak panjang, di Jawa Tengah itu ada 16 ribu hektare, dan penerima pada hari ini adalah Kabupaten Grobogan, Kudus, Jepara, Demak, dan Pati,” tuturnya.
“Bantuan yang diberikan ini juga sudah dihitung, Rp8 juta per hektare. Sudah dihitung jadi Jenderal Suharyanto enggak mungkin keliru lah ngitungnya pasti benar,” tambahnya.
Jokowi berharap uang bantuan tersebut dapat segera diterima oleh para petani sehingga para petani bisa segera menanam padi. “Moga-moga dalam waktu yang sangat dekat realisasi uangnya bisa segera diterima para petani dan langsung bisa dipakai untuk tandur, tanam, tandur, tanam, tandur, tanam, dan segera panen,” tuturnya.
“Kalau sudah panen kita tidak usah banyak impor-impor lagi dari negara lain karena juga mereka sekarang ini juga ngerem semuanya juga enggak jual berasnya,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News