1
1

Perbankan RI Punya Daya Tahan Kuat, BI: Didukung Permodalan di Level Tinggi!

Gedung Bank Indonesia (BI). | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menegaskan ketahanan industri perbankan tetap kuat ​dengan permodalan yang terjaga pada level tinggi dan risiko kredit yang terjaga rendah. Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan pada Oktober 2025 meningkat menjadi sebesar 26,38 persen.

“Sehingga (industri perbankan Indonesia) semakin mampu untuk menyerap risiko,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo, dikutip dari keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat, 19 Desember 2025.

Rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) perbankan secara agregat tetap rendah sebesar 2,25 persen (bruto) dan 0,90 persen (neto) pada Oktober 2025, namun NPL (bruto) UMKM masih tinggi yaitu sebesar 4,50 persen pada November 2025.

“Hasil stress test Bank Indonesia menunjukkan ketahanan perbankan tetap kuat, ditopang oleh kemampuan bayar dan profitabilitas korporasi yang terjaga. Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan bersama KSSK dalam memitigasi berbagai risiko ekonomi global dan domestik yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan,” kata Perry.

Penurunan suku bunga perbankan perlu terus didorong

Di sisi lain, BI memandang efektivitas transmisi pelonggaran kebijakan moneter terhadap penurunan suku bunga perbankan perlu terus didorong. Pelonggaran kebijakan moneter yang telah ditempuh BI dan penempatan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) pemerintah di perbankan perlu diikuti dengan penurunan suku bunga perbankan lebih cepat.

|Baca juga: BI Perkirakan Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 11% di 2025

|Baca juga: BTN (BBTN) dan PPATK Berkolaborasi Benahi Hunian Tidak Layak di Jakarta hingga Cianjur

|Baca juga: Moeharmein Resmi Jadi Dirut Adhi Karya (ADHI) Gantikan Entus Asnawi

“Seiring dengan penurunan BI-Rate sebesar 125 bps selama 2025 dan ekspansi likuiditas moneter Bank Indonesia, suku bunga INDONIA turun sebesar 191 bps dari 6,03 persen pada awal 2025 menjadi 4,12 persen pada 16 Desember 2025,” kata Perry.

Suku bunga SRBI untuk tenor enam, sembilan, dan 12 bulan juga menurun masing-masing sebesar 226 bps, 226 bps, dan 228 bps sejak awal Januari 2025 menjadi 4,90 persen; 4,94 persen; dan 4,98 persen pada 12 Desember 2025. Imbal hasil SBN untuk tenor dua tahun menurun sebesar 199 bps dari 6,96 persen pada awal 2025 menjadi 4,97 persen pada 16 Desember 2025.

“Sementara untuk tenor 10 tahun menurun sebesar 110 bps dari tingkat tertinggi 7,26 persen pada pertengahan Januari 2025 menjadi 6,16 persen,” tukasnya.

Ia menambahkan transmisi penurunan BI-Rate terhadap suku bunga perbankan terus berlanjut, terutama pada suku bunga dana. Suku bunga deposito satu bulan turun sebesar 67 bps dari 4,81 persen pada awal 2025 menjadi 4,14 persen pada November 2025.

“Namun, penurunan suku bunga kredit perbankan cenderung lebih lambat dan karenanya perlu terus didorong, yaitu sebesar 24 bps dari 9,20 persen pada awal 2025 menjadi sebesar 8,96 persen pada November 2025,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Asuransi Sinar Mas Bayarkan Klaim Kendaraan Terdampak Banjir Sumatera Utara
Next Post Perkuat Kebijakan Moneter, Bos BI Buka Peluang Turunkan Suku Bunga Acuan

Member Login

or