Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan perlu terus didorong agar sesuai dengan kapasitas perekonomian. Perkembangan terkini menunjukkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III/2025 ditopang oleh kenaikan ekspor sebagai antisipasi terhadap pengenaan tarif resiprokal AS.
“Terutama terjadi pada komoditas minyak kelapa sawit (CPO) dan besi baja,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, di Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2025.
|Baca juga: OJK Buka Opsi Merger untuk Perusahaan Asuransi Penuhi Modal Minimum, Pengamat: Solusi Rasional!
Sementara itu, permintaan domestik masih perlu terus diperkuat sehingga dapat meningkatkan konsumsi rumah tangga dan investasi. Belanja pemerintah berkontribusi pada penguatan permintaan domestik dan pertumbuhan ekonomi triwulan III/2025.
Berdasarkan Lapangan Usaha (LU), pertumbuhan ekonomi didorong oleh kinerja produksi LU Pertanian, LU Industri Pengolahan, dan LU Perdagangan yang tetap baik. Secara spasial, pertumbuhan wilayah Jawa dan Sumatra diperkirakan lebih baik dari perdiksi didorong oleh LU Industri Pengolahan dan LU Pertanian.
Pada keseluruhan semester II/2025, pertumbuhan ekonomi diperkirakan membaik sejalan dengan implementasi proyek prioritas pemerintah terkait program ketahanan pangan, energi, pertahanan dan keamanan, serta Paket Kebijakan Ekonomi Pemerintah 2025 termasuk bantuan sosial yang akan disalurkan pada triwulan IV/2025.
|Baca juga: Pengamat Yakin Iuran di Program Penjaminan Polis Tidak Membebani Industri Asuransi
|Baca juga: BI Tahan Suku Bunga Acuan di 4,75% pada Oktober 2025
Bank Indonesia, tambahnya, akan terus memperkuat bauran kebijakan melalui penguatan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran yang bersinergi dengan kebijakan stimulus fiskal dan sektor riil pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi keseluruhan di 2025 berada sedikit di atas titik tengah kisaran 4,6–5,4 persen dan meningkat pada 2026,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News