Media Asuransi, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Karian yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Bendungan Karian merupakan bendungan multifungsi yang berada di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Provinsi Banten.
Saat meresmikan bendungan itu, Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Agraria dan Tata Ruang Hadi Tjahjanto, Pj Gubernur Banten Al Muktabar, dan Pj Bupati Lebak Iwan Kurniawan
Jokowi mengatakan Bendungan Karian dibangun sejak 2015 dan menelan anggaran Rp2,27 triliun. Bendungan ini memiliki volume tampungan 315 juta m3, dan memiliki luas genangan sebesar 1.773 ha. “Kita resmikan Bendungan Karian yang menjadi salah satu bendungan terbesar yang kita bangun di Indonesia,” kata Jokowi.
|Baca: Bisnis Properti Diprediksi Tumbuh Positif di Tahun 2024
Bendungan Karian akan memberikan manfaat bagi masyarakat di Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan sebagian kecil di Jawa Barat. Pertama, manfaat irigasi bagi 22.000 ha sawah. Kedua, akan memenuhi kebutuhan air baku dengan kapasitas 14,6 m3 per detik.
“Di Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Kota Jakarta Barat, dan Kabupaten Bogor,” jelas Jokowi, dikutip dari keterangan resminya, Selasa, 9 Januari 2024.
Manfaat reduksi banjir
Bendungan Karian juga memiliki manfaat reduksi banjir bagi kawasan hilir bendungan sebesar 60,8 juta m3. Diproyeksikan, Bendungan Karian akan mereduksi daerah genangan 164 ha di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak 1.027 ha di Kabupaten Serang, serta bermanfaat sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) dengan kapasitas 1,8 MW.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia menerangkan Bendungan Karian yang dibangun sejak 2015 dan selesai pada 2024 ini memiliki manfaat utama untuk memenuhi penyediaan air baku yang akan dialirkan melalui Intake Karian dengan kapasitas 5,5 m3 per detik, dan Intake Ciuyah dengan kapasitas 9,1 m3 per detik.
|Baca: IHSG Sore Berakhir di Area Merah, 348 Saham Ambruk
Ia menambahkan Intake Ciuyah akan mengalirkan air baku di Jakarta Barat dengan kapasitas 3,2 m3 per detik. Lalu Kabupaten Bogor dengan kapasitas 0,2 m3 per detik. Kemudian Banten dengan kapasitas 5,7 m3 persen detik. Sementara Intake Karian juga memiliki fungsi untuk menambah kebutuhan suplesi Daerah Irigasi (DI) Ciujung seluas 22.000 ha.
“Dan mengalirkan air baku untuk Serang dan Cilegon dengan kapasitas 1,5 m3 per detik,” pungkas Bob.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News