Media Asuransi, JAKARTA – Kabar mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dari Kabinet Merah Putih mendadak menyeruak di tengah suasana politik yang tengah memanas. Isu ini muncul hanya berselang sehari setelah rumah pribadi Sri Mulyani dikabarkan dijarah massa.
Beredar kabar pada Minggu siang, Sri Mulyani menghadap Presiden Prabowo Subianto untuk menyampaikan niat mundur. Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buru-buru membantah rumor tersebut.
|Baca juga: Unjuk Rasa Memanas, Bos GoTo: Hindari Area Rawan hingga Gunakan Tombol Darurat Jika Diperlukan
|Baca juga: BI Rate Dipangkas, BRI Finance Pede Permintaan Pembiayaan Meningkat
Airlangga memastikan Sri Mulyani tetap hadir dalam sidang kabinet yang berlangsung selama dua jam itu. Sidang sendiri dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo. Meski sudah dibantah, namun isu ini tetap menyita perhatian publik dan pelaku pasar.
Manajer Riset dan Pengetahuan The Prakarsa Roby Rushandie menilai mundurnya Sri Mulyani akan menjadi pukulan besar bagi kepercayaan pasar. “Kalau benar-benar mundur maka pasar keuangan pasti anjlok. Pasar saham, rupiah, dan pasar obligasi bisa terkena dampaknya,” ujar Roby, dalam diskusi publik secara virtual, Senin, 1 September 2025.
Roby menambahkan sosok Sri Mulyani sangat disukai investor global karena rekam jejaknya yang sukses dalam menarik investasi dan surat utang. “Sri Mulyani punya kedekatan dengan investor global. Jadi kalau arah kebijakan utang dipertanyakan tanpa dia, ini bisa bahaya,” jelasnya.
Namun, ia menekankan, dampak lebih lanjut akan bergantung pada sosok pengganti Sri Mulyani, apakah dari tokoh lain yang kredibel atau justru dari wakil menteri yang ada saat ini. Menurutnya kondisi tersebut cukup rumit dari sisi perekonomian.
|Baca juga: Antonius Kosasih Terjerat Kasus Korupsi di Taspen, Pengamat: Fungsi Pengawasan Wajib Dipertajam!
|Baca juga: Pemerintah Manfaatkan Kecerdasan Buatan untuk Perkuat Pengambilan Kebijakan Berbasis Data
Senada, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menegaskan, dampak politik seperti ini terbukti berpengaruh langsung terhadap pasar keuangan.
“Political announcement itu secara empiris akan berdampak pada nilai tukar dan IHSG. Jadi kemungkinan kalau Ibu Sri Mulyani mundur, pasti akan berdampak pada depresiasi rupiah terhadap dolar AS dan turunnya IHSG,” kata Esther.
Menurutnya pasar finansial sangat sensitif terhadap kabar pergantian pejabat ekonomi strategis. Ia menegaskan hal itu sudah terbukti berdasarkan berbagai studi empiris yang menunjukkan selalu ada dampak signifikan. “Itu sudah proven, karena based on empirical studies memang selalu terjadi,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News