Media Asuransi, JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono hadir mewakili Menteri Keuangan (Menkeu) dalam Agenda Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara Anggota Kelompok Brasil, Rusia, India, China, South Africa (BRICS), di Rio de Janeiro, Brasil.
Melansir keterangan resmi Kemenkeu, Senin, 7 Juli 2025, pertemuan ini dilakukan sehari sebelum dilangsungkannya Koferensi Tingkat Tinggi BRICS. Pertemuan puncak di jalur keuangan BRICS ini membahas perekonomian global, khususnya dampak perang dagang dan respons kebijakan di masing-masing negara serta peran BRICS dalam mendorong multilateralisme.
|Baca juga: Modal Besar Saja Tidak Cukup, Pengamat Asuransi Kasih Warning Ini tentang Konsolidasi Reasuransi!
Selain itu, para Menteri Keuangan ini secara khusus juga membahas isu-isu seputar Kementerian Keuangan antara lain pendanaan untuk perubahan iklim dan beberapa inisiatif mobilisasi pembiayaan di BRICS, seperti pembentukan New Investment Platform, BRICS Multilateral Guarantee, dan Infrastructure Information Hub.
Secara khusus, Thomas menyoroti pentingnya pengembangan sektor keuangan negara-negara BRICS dengan penekanan khusus pada isu keuangan berkelanjutan. Pendanaan terhadap perubahan iklim kini sedang menghadapi tantangan akibat perubahan prioritas pada negara-negara maju, sehingga inisiatif Kelompok BRICS pada area ini menjadi sangat krusial.
Sementara itu, para pemimpin negara-negara BRICS menggelar KTT Ke-17 di Minggu, 6 Juli 2025. Acara ini digelar dengan tajuk ‘Memperkuat Kerja Sama Selatan-Global untuk Tata Kelola yang Lebih Inklusif dan Berkelanjutan’.
Di sisi lain, Deklarasi Rio ini menandai momen penting di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan ketidakpastian global, serta menjadi simbol kebangkitan suara negara-negara berkembang.
|Baca juga: Bos BI Bawa Kabar Baik tentang Ekonomi Indonesia, tapi Ada Syaratnya!
|Baca juga: OJK Tunda Co-Payment, Pengamat: Saat yang Tepat Edukasi Masyarakat tentang Risiko
Lebih lanjut, sebagai salah satu sorotan utama pada KTT BRICS tahun ini adalah diterimanya Republik Indonesia sebagai anggota penuh BRICS, bersama Belarus, Bolivia, Kazakhstan, Kuba, Nigeria, Malaysia, Thailand, Vietnam, Uganda, dan Uzbekistan sebagai mitra baru.
Langkah ini menunjukkan tekad BRICS untuk memperluas pengaruh dan memperkuat solidaritas Global South, sekaligus menyeimbangkan dominasi negara-negara maju.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News