1

Mantan Dirut PT KAI Didiek Hartantyo Ungkap Kunci Sukses Transformasi KAI

Didiek Hartantyo saat berbicara dalam program Meet The Leaders. | Foto: Universitas Paramadina

Media Asuransi, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berhasil membuktikan diri mampu keluar dari berbagai tantangan hingga mampu menjelma sebagai perusahaan transportasi publik yang modern, inovatif, dan berkelas dunia. Transformasi yang dilakukan KAI menuntut keberanian keluar dari zona nyaman, membangun tim dengan growth mindset, menetapkan target realistis, serta memiliki kedisiplinan tinggi dalam menangani persoalan strategis.

Hal ini disampaikan Didiek Hartantyo, Direktur Utama PT KAI Periode 2020-2025, dalam program Meet The Leaders yang diselenggarakan Universitas Paramadina di Jakarta, Sabtu, 20 September 2025.

Dalam kesempatan itu, Didiek menyampaikan bahwa fondasi transformasi berawal dari independensi pengambilan keputusan. “Seorang pemimpin di posisi strategis harus berani menegakkan independensi. Tidak bisa diintervensi, karena dari sanalah integritas dan keberhasilan awal akan lahir,” ujarnya dalam keterangan resmi Universitas Paramadina yang dikutip Rabu, 24 September 2025.

|Baca juga: KAI Group Layani Telah 328 Juta Pelanggan

Lebih jauh, ia menjelaskan pentingnya berpegang pada core business, sehingga perusahaan tidak terbebani utang akibat diversifikasi berlebihan. Di sisi lain, governance process yang kuat juga menjadi pilar penting untuk membangun integritas dalam setiap lini proses bisnis. Dia juga menekankan pentingnya budaya kerja extraordinary. Menurutnya, transformasi mustahil terwujud jika semua hanya bekerja ‘biasa-biasa saja’.

Didiek memaparkan upaya KAI tetap menjaga keberlangsungan perusahaan dan kesejahteraan pegawai saat pandemi Covid-19. Meski mencatat kerugian Rp1,7 triliun pada 2020, KAI tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). “Bagi kami, pegawai adalah aset berharga yang harus tetap dijaga kesejahteraannya, bahkan dalam situasi krisis” tegasnya.

Setelah melewati masa sulit tersebut, performa KAI justru melesat. Pendapatan meningkat signifikan, dari Rp12,64 triliun pada 2016 menjadi Rp35,9 triliun pada 2024. Laba perusahaan juga mencapai Rp2,2 triliun pada 2024 dengan pertumbuhan kumulatif 9,3 persen. Sementara itu, EBITDA KAI mencatatkan angka kumulatif 14,5 persen, salah satu yang terbaik di antara perusahaan BUMN.

|Baca juga: YLKI Tolak Keras Gerbong Khusus Merokok di KAI

Dia paparkan, transformasi KAI juga terlihat dari peningkatan keselamatan dan pelayanan. Jika pada 2015 tercatat 53 kecelakaan kereta, pada 2024 angka itu turun drastis menjadi hanya delapan kejadian. Tingkat kecelakaan kerja pun berkurang hingga hanya empat kasus dalam setahun.

Di sisi pelayanan, KAI berhasil mencatat on time performance (OTP) yang mendekati standar global, dengan keberangkatan mencapai 99,77 persen dan kedatangan 96,05 persen. “Pencapaian ini hanya kalah dari Jepang dan Singapura. Jika KAI hanya mengoperasikan kereta cepat, saya yakin ketepatan waktunya bisa mencapai 100 persen,” tutur Didiek.

Sejumlah inovasi juga diperkenalkan dalam perjalanan transformasi KAI. Pada masa pandemi Covid-19, KAI memperbarui logo perusahaan dan menyeragamkan identitas seluruh anak perusahaan, sehingga tercipta satu budaya korporasi yang kuat. Selain itu, kecepatan kereta berhasil ditingkatkan dari 100 km/jam menjadi 120 km/jam, yang berdampak pada efisiensi rotasi sarana dan peningkatan pendapatan.

KAI juga meluncurkan sistem face recognition untuk tiket pada 2022, bekerja sama dengan Dukcapil, guna memberikan pengalaman perjalanan yang lebih praktis dan aman. Selain itu, KAI memperkenalkan Kereta Panoramic yang segera menjadi favorit generasi muda, khususnya Gen Z yang gemar bepergian dan mengeksplorasi pengalaman baru.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Produksi Beras Indonesia Melonjak 35,01%
Next Post Manulife Wealth & Asset Management Akuisisi Schroders Indonesia

Member Login

or