Media Asuransi, JAKARTA – Menurut data PMI® bulan Juni dari S&P Global, produsen ASEAN mengalami perbaikan solid pada pesanan baru pada akhir triwulan kedua. Output juga naik, sementara ketenagakerjaan kembali bertumbuh untuk pertama kalinya dalam tiga bulan.
Namun demikian, panelis terus melihat kenaikan harga input pada bulan Juni. Faktanya, kecepatan inflasi biaya input dan harga output mengalami percepatan dari bulan sebelumnya. Headline Purchasing Managers’ Index™ (PMI®) ASEAN dari S&P Global tercatat di angka 51,7 pada bulan Juni, di atas tanda netral 50,0 dan tidak berubah dari bulan Mei.
Perbaikan tingkat sedang pada kondisi bisnis merupakan yang keenam dalam beberapa bulan. Output manufaktur melanjutkan periode ekspansi yang dimulai pada bulan Oktober 2021 pada bulan Juni. Tingkat pertumbuhan tergolong solid, tetapi sedikit lebih lemah dibanding posisi tertinggi dalam 13 bulan pada bulan Mei.
Produsen ASEAN mengalami pertumbuhan permintaan baru selama empat bulan berturut-turut. Data menunjukkan bahwa kenaikan secara keseluruhan didorong oleh permintaan domestik karena ekspor mengikuti tren penurunan yang dimulai pada bulan Juni 2022.
|Baca juga: PMI Manufaktur ASEAN Capai Level Tertinggi pada Mei 2024
Tingkat penurunan mengalami percepatan setelah survei bulan Mei hingga mencapai posisi tercepat dalam 19 bulan. Bersamaan dengan pertumbuhan permintaan baru, tingkat bisnis yang belum terselesaikan tumbuh selama empat bulan berturut-turut karena tekanan kapasitas berlanjut. Sehingga perusahaan menaikkan tingkat penyusunan staf mereka untuk pertama kali dalam tiga bulan, meski hanya pada kisaran kecil.
Beban biaya mengalami pertumbuhan tercepat sejak periode survei bulan Februari. Hal ini juga terjadi pada harga jual, tingkat inflasi mengalami percepatan selama tiga bulan berjalan. Aktivitas pembelian mengalami ekspansi selama delapan bulan berturut-turut dengan pertumbuhan sedang pada bulan Juni.
Inventaris praproduksi juga naik, meski dengan laju akumulasi kehilangan momentum dari periode survei sebelumnya. Sama juga pada bulan Mei, waktu pengiriman dari pemasok lebih panjang. Jumlah stok barang jadi menurun pada laju tercepat sejak bulan Juni 2021 karena beberapa produsen barang ASEAN memilih menggunakan stok untuk memenuhi kebutuhan pesanan.
Terakhir, produsen ASEAN tetap optimis tentang perkiraan mendatang, dengan kepercayaan diri bisnis secara umum tidak berubah dari kondisi pada bulan Mei.
Menanggapi data PMI Manufaktur ASEAN, Maryam Baluch, Ekonom S&P Global Market Intelligence mengatakan sektor manufaktur ASEAN menunjukkan perbaikan berkelanjutan pada kondisi pengoperasian mendekati pertengahan tahun.
Kondisi permintaan terus menguat, jelasnya, sehingga mendukung kenaikan solid pada produksi manufaktur dan aktivitas pembelian. Terlebih lagi, lapangan kerja baru tercatat untuk pertama kalinya dalam tiga bulan.
“Beralih ke harga, beban biaya dan biaya output naik pada bulan Juni, laju inflasi bergerak mendekati rata-rata jangka panjang. Indikator harga PMI perlu dipantau secara ketat pada semester kedua tahun ini. Kenaikan tekanan inflasi mungkin berarti bahwa kebijakan tingkat bunga bank sentral akan tetap tinggi dalam waktu yang lebih lama,” katanya dalam keterangan resmi dikutip, Selasa, 8 Juli 2024.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News