Media Asuransi, JAKARTA – Sebagai seorang pekerja tanpa disadari sering kita memaksakan waktu dan kondisi fisik untuk bekerja dengan amat keras demi mencapai target yang diberikan. Padahal, seharusnya kita lebih peduli dengan kesehatan diri dan mental jika memiliki waktu luang.
Hal ini kemudian menjadi situasi yang harus diperhatikan karena dekat dengan sebuah budaya yang dinamakan hustle culture atau toxic productivity. Secara etimologis, istilah hustle culture berasal dari kata Bahasa Inggris.
|Baca juga: GoTo Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris, Berikut Lengkapnya!
|Baca juga: Pengguna QRIS Tab Tembus 47,8 Juta, BI Pede Transaksi Digital Terus Meluas!
Melansir Tugu Insurance, Sabtu, 28 Juni 2025, hustle yang berarti aksi energik atau situasi yang mendorong seseorang agar bisa bergerak lebih cepat secara agresif, dipadukan dengan kata culture yang berarti budaya.
Sedangkan definisi hustle culture menurut pakar psikologi Setyawati adalah budaya yang membuat seseorang menganut workaholism atau gila kerja. Kini tren hustle culture dimaknai sebagai suatu keadaan bekerja terlalu keras dan mendorong diri sendiri untuk melampaui batas kemampuan hingga akhirnya menjadi gaya hidup.
Dengan kata lain, tiada hari tanpa bekerja, hingga kurangnya waktu untuk kehidupan pribadi. Budaya gila kerja inilah yang telah menjadi standar bagi sebagian orang untuk mengukur hal-hal seperti produktivitas dan kinerja.
Sementara untuk toxic productivity, Dr Julie Smith mengatakan hal tersebut adalah sebuah obsesi untuk terus berbuat sesuatu apapun itu terutama untuk mengembangkan diri (do, be, and get more) dan dalam waktu seketika juga akan merasa bersalah kalau ternyata dirasa tidak melakukan banyak hal.
|Baca juga: Kecelakaan Pesawat Air India Hantam Industri Reasuransi Penerbangan Global
|Baca juga: Media Asuransi Kembali Gelar Turnamen Golf
Berbeda dengan hustle culture yang lebih dipicu oleh faktor eksternal, toxic productivity sebaliknya lebih didorong oleh faktor internal sebagaimana dinyatakan oleh Dr Ria Maria Theresa, toxic productivity merupakan salah satu situasi di mana kita kecanduan untuk bekerja.
Hal ini tak jarang memaksa seseorang untuk melakukan beberapa kegiatan dan menyampingkan kondisi kesehatan atau meluangkan waktu untuk diri sendiri. Selain itu apabila kamu sering merasa bersalah saat sedang sendiri dan merasa tidak pernah puas maka sudah pasti kamu sedang mengalami toxic productivity.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News