Media Asuransi, JAKARTA – Perekonomian global pada 2024 diperkirakan memasuki periode penurunan suku bunga. Hal ini terjadi setelah bank sentral di berbagai negara menjalankan kebijakan suku bunga tinggi pada 2022 dan 2023 sebagai respons terhadap tingkat inflasi yang tinggi.
PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) melihat situasi ini sebagai peluang yang tepat bagi investor pemula dengan profil risiko investasi konservatif untuk memulai portofolio investasinya.
Direktur Bahana TCW Danica Adhitama mengatakan, dalam teori penurunan suku bunga, daya tarik deposito akan menurun karena tingkat bunga deposito mengikuti penurunan suku bunga. Sementara itu, instrumen investasi seperti reksa dana, yang memiliki porsi investasi dalam bentuk obligasi, menjadi menarik dalam konteks ini.
|Baca juga: Asuransi Gratis dari Allianz Syariah untuk 1.005 Pekerja DLH Kota Bogor
Hubungan antara perubahan suku bunga dan harga obligasi bersifat invers, yang berarti ketika suku bunga naik, harga obligasi cenderung turun, dan sebaliknya. Adhitama mengungkapkan kondisi ini merupakan waktu yang baik bagi investor pemula, terutama di 2024.
Adapun waktu baik yang dimaksudkan itu yakni di mana reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap menjadi instrumen investasi yang prospektif dengan risiko yang relatif terjaga sehingga sangat cocok untuk pemula. Lebih lanjut, Danica memberikan beberapa tips bagi investor pemula yang ingin memulai investasi yakni:
Kenali profil risiko
Mengetahui sejauh mana investor dapat menanggung risiko investasi sangat penting. Profil risiko dapat menjadi panduan saat merencanakan investasi, dan pemula dengan profil risiko konservatif disarankan memulai dengan instrumen investasi seperti reksa dana pasar uang.
Tentukan anggaran
Idealnya, anggaran untuk investasi harus direncanakan sejak awal dan diambil dari pendapatan pribadi. Hal ini membantu konsistensi dalam berinvestasi dan memudahkan perencanaan untuk mencapai tujuan investasi.
Pahami fitur investasi
Setiap instrumen investasi memiliki fitur yang berbeda. Memahami fitur-fitur ini, termasuk instrumen didalamnya, jangka waktu, tingkat imbal hasil, dan fitur lainnya, membantu investor sesuaikan dengan kemampuan dan mencapai tujuan investasinya.
Pahami kondisi ekonomi
Kondisi ekonomi, termasuk inflasi global, suku bunga, dan faktor lainnya, berpengaruh pada kinerja investasi. Analisis komprehensif terhadap indikator ekonomi dapat dilakukan dengan memanfaatkan keahlian perusahaan manajer investasi.
Diversifikasi portofolio
Setelah melakukan investasi, diversifikasi portofolio penting dilakukan. Membeli beberapa jenis produk investasi membantu mengurangi risiko kerugian jika salah satu instrumen tampil kurang optimal.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News