Media Asuransi, JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina mencatat penemuan sumber daya gas bumi sebesar lebih dari 1,8 triliun kaki kubik (TCF) atau setara 320 juta barel minyak (MMBOE) dalam tujuh tahun terakhir.
Dikutip dari keterangan resminya, Senin, 23 Desember 2024, temuan ini berasal dari eksplorasi di wilayah Sulawesi Tengah, termasuk struktur Wolai-East Wolai, Morea, dan terbaru di Struktur Tedong yang dibor pada 2024.
|Baca juga: Pertamina Hulu Rokan dan EWP Perkuat Kolaborasi Tekan Emisi Karbon
Penemuan gas di Struktur Tedong-001 pada akhir 2024 mencapai 875,47 miliar kaki kubik gas (BCFG) atau setara 151,13 juta barel setara minyak (MMBOE). Gas ini terakumulasi di dalam batuan (inplace) dan menjadi tonggak penting dalam diversifikasi pasokan energi, transisi energi berkelanjutan, serta memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi, Chalid Said Salim, menyampaikan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan Kementerian ESDM dan SKK Migas. “Dengan pengeboran eksplorasi ini, PHE juga berupaya menjaga keberlanjutan energi dalam negeri,” ujarnya.
|Baca juga: Fitch Afirmasi Peringkat Pertamina Hulu Energi BBB Outlook Stabil
PHE terus melaksanakan eksplorasi di wilayah Indonesia Timur, termasuk survei seismik, joint study, dan pengeboran eksplorasi. Selain itu, perusahaan ini berkomitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), termasuk implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) berstandar ISO 37001:2016.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa temuan ini sejalan dengan target pemerintah untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi. “Temuan sumber daya energi di berbagai wilayah ini membuktikan komitmen Pertamina dalam mewujudkan swasembada energi di Indonesia,” kata Fadjar.
Penemuan signifikan ini mendukung upaya pencapaian target produksi gas nasional, dengan gas sebagai energi transisi yang ramah lingkungan dan berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News