Media Asuransi, JAKARTA – Pinhome, platform properti di Indonesia mengungkapkan tren properti terbaru yang menunjukkan perkembangan semakin inklusif di seluruh Nusantara.
Data Pinhome mencakup 100% provinsi Indonesia menyoroti dinamika pasar properti yang beragam, dengan peluang pertumbuhan yang tidak lagi terpusat di Pulau Jawa.
Dayu Dara Permata, CEO dan Founder Pinhome, menyatakan, semangat pemerataan pembangunan terasa semakin nyata di sektor properti, sejalan dengan visi pemerintah ‘Nusantara Baru, Indonesia Maju.’ Data terbaru Pinhome menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan, terbukti dari jangkauan yang sudah tersebar di 100% propinsi di seluruh Indonesia.
|Baca juga: Pinhome Mengajak Masyarakat Lebih Cerdas Memilih Properti
“Ini adalah bukti bahwa setiap daerah memiliki potensi yang dapat dikembangkan, dan kami bangga menjadi bagian dari perjalanan mewujudkan mimpi properti bagi masyarakat Indonesia, di mana pun mereka berada,” jelasnya dalam keterangan resmi dikutip, Selasa, 13 Agustus 2024.
Pertumbuhan properti nasional meluas ke berbagai wilayah, meliputi:
Sumatera: Pasar properti Sumatera menunjukkan pertumbuhan pesat, didorong oleh peningkatan lebih dari 4 kali lipat inventori rumah seken di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Minat terhadap properti komersial juga meningkat tajam di Sumatera Barat, Lampung, dan Kepulauan Riau, mengindikasikan potensi ekonomi yang berkembang di luar Jawa.
Kalimantan & Sulawesi: Sejalan dengan semangat ‘Nusantara Baru’, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur menjadi katalis perkembangan properti di wilayah ini. Data Pinhome menunjukkan lonjakan minat pencarian properti di Samarinda dan Balikpapan, masing-masing meningkat lebih dari 20 kali lipat dan 5 kali lipat. Selain itu, baik Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara mengalami lonjakan inventori properti komersial lebih dari 11 kali lipat dibanding tahun lalu.
|Baca juga: Harga Rumah di Jakarta Selatan Naik, Jakarta Utara Turun
Indonesia Timur: Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua menunjukkan potensi pasar properti yang menjanjikan. Pertumbuhan inventori properti komersial di Maluku dan Nusa Tenggara, serta dominasi inventori residensial di Papua, mengindikasikan adanya permintaan yang kuat dan peluang investasi yang belum tergali.
Sementara itu, dinamika pasar properti di Jawa & Bali:
DKI Jakarta & Bali: Pasar sewa properti di DKI Jakarta dan Bali sangat aktif, dengan proporsi inventori sewa residensial dua kali lipat dari rata-rata di wilayah tersebut. Di DKI Jakarta, minat beli dan sewa properti residensial hampir seimbang, sementara di Bali, minat sewa 48% lebih tinggi, didorong oleh sektor pariwisata yang kuat.
Permintaan KPR Takeover Meningkat: Kenaikan suku bunga mendorong peningkatan permintaan KPR takeover di Bogor dan Tangerang Selatan, menunjukkan bahwa konsumen mencari alternatif pembiayaan yang lebih terjangkau.
Peningkatan Permintaan Layanan Home Service: Permintaan layanan deep cleaning Pinhome di DKI Jakarta meningkat 24%, terutama untuk layanan pembersihan kamar mandi dan cuci kasur. Layanan cuci mobil di Banten juga mencatat rasio pemberian tip tertinggi (9,3%), dengan rata-rata tip sebesar Rp15.000 hingga Rp20.000.
“Kami optimistis akan masa depan properti Indonesia yang semakin merata, berkelanjutan, dan inklusif sejalan dengan semangat Nusantara Baru, Indonesia Maju,” tutup Dara.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News