Media Asuransi, JAKARTA – PT PLN (Persero) Group menerima 42 penghargaan dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam acara Malam Apresiasi Kinerja Stakeholder EBTKE Tahun 2024 di Jakarta, pekan lalu.
Dari jumlah tersebut, 10 penghargaan merupakan kategori tertinggi, yaitu Aditama, sebagai pengakuan atas kontribusi besar PLN Group dalam pengembangan energi hijau dan penurunan emisi di Indonesia.
|Baca juga: PLN Dukung Kompetisi Voli PLN Mobile Proliga 2025
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menyatakan bahwa pemerintah fokus pada ketahanan energi melalui pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) yang potensinya besar di Indonesia. “Potensi EBT kita mencapai 3.600 gigawatt (GW) yang meliputi tenaga surya, hidro, angin, panas bumi, hingga bioenergi. Kami berharap penghargaan ini mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk memanfaatkan potensi tersebut,” ujar Yuliot, dikutip dari keterangan resminya, Senin, 23 Desember 2024.
Direktur Jenderal EBTKE, Eniya Listiani Dewi, menambahkan bahwa utilisasi EBT di tahun 2024 telah mencapai 14,1 GW, membuka 13.200 lapangan kerja baru, dan merealisasikan investasi sebesar USD 1,49 miliar. “Prestasi ini adalah pencapaian kita bersama, dan apresiasi ini ditujukan untuk seluruh subsektor EBTKE,” kata Eniya.
|Baca juga: Jelang Nataru, PLN Pastikan Kesiapan Infrastruktur dan Layanan Kelistrikan Andal
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebut penghargaan ini sebagai dorongan semangat untuk meningkatkan pemanfaatan EBT, sejalan dengan target pemerintah mencapai net zero emissions pada 2060. “Penghargaan ini menjadi motivasi untuk mempercepat akselerasi EBT di sektor ketenagalistrikan,” ujar Darmawan.
Beberapa penghargaan Aditama yang diraih PLN Group meliputi kategori Cofiring Biomassa untuk PT PLN Nusantara Power UP Paiton, dan kategori Pembangkit Aneka EBT Komersial untuk PT PLN Nusantara Power UP Cirata. Penghargaan lainnya diberikan untuk kontribusi di berbagai sektor pengembangan energi terbarukan.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News