1
1

Posisi Kewajiban Neto Investasi Internasional Indonesia Kuartal I/2023 Meningkat

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero). | Foto: ptpii.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada kuartal I/2023 mencatat kewajiban neto yang sedikit meningkat. Pada akhir kuartal I/2023, PII Indonesia mencatat kewajiban neto US$255,3 miliar, sedikit meningkat dibandingkan dengan kewajiban neto pada akhir kuartal IV/2022 sebesar US$252,7 miliar.

“Peningkatan kewajiban neto tersebut berasal dari kenaikan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang melampaui kenaikan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN),” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa, 20 Juni 2023.

Posisi AFLN Indonesia kuartal I/2023 meningkat, terutama ditopang oleh kenaikan cadangan devisa.  Posisi AFLN akhir kuartal I/2023 tercatat sebesar US$464,5 miliar, naik 3,3 persen quarter to quarter (qtq) dari US$449,9 miliar pada akhir kuartal sebelumnya. Mayoritas komponen AFLN mengalami peningkatan posisi, dengan peningkatan terbesar pada aset cadangan devisa, diikuti oleh investasi langsung, investasi lainnya, dan investasi portofolio.

|Baca juga: PT PII & Bank Pembangunan Daerah Berkolaborasi Kembangkan Ekosistem Pembiayaan Infrastruktur Melalui Skema KPBU

Peningkatan posisi AFLN tersebut selain dikontribusikan oleh peningkatan penempatan aset, juga disebabkan oleh peningkatan harga aset dan pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Posisi KFLN Indonesia kuartal I/2023 meningkat seiring dengan aliran masuk investasi portofolio serta investasi langsung. Posisi KFLN Indonesia naik 2,5 persen qtq dari US$702,6 miliar pada akhir kuartal IV/2022 menjadi US$719,8 miliar pada akhir kuartal I/2023. Perkembangan ini disebabkan oleh aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio yang meningkat selama kuartal I/2023 sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang mereda dan imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik.

Selain itu, aliran masuk investasi langsung juga tetap solid yang mencerminkan tetap terjaganya optimisme pelaku usaha terhadap prospek perekonomian nasional. “Peningkatan posisi KFLN juga dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah sehingga mendorong kenaikan nilai instrumen keuangan domestik,” jelas Erwin.

Bank Indonesia memandang perkembangan PII Indonesia pada kuartal I/2023 tetap terjaga sehingga mendukung ketahanan eksternal. Hal ini tecermin dari rasio PII Indonesia terhadap PDB pada kuartal I/2023 yang tetap terjaga di kisaran 19,1 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sebesar 19,2 persen. Selain itu, struktur kewajiban PII Indonesia juga didominasi oleh instrumen berjangka panjang (94,0 persen) terutama dalam bentuk investasi langsung.

“Bank Indonesia meyakini kinerja PII Indonesia akan tetap terjaga sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi nasional pascapandemi Covid-19 yang didukung sinergi bauran kebijakan Bank Indonesia dan pemerintah, serta otoritas terkait lainnya. Meskipun demikian, Bank Indonesia akan tetap memantau potensi risiko terkait kewajiban neto PII terhadap perekonomian,” tutur Erwin Haryono.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 5 Bulan Pertama 2023, Bahana TCW Himpun Dana Kelolaan Rp45,67 Triliun
Next Post Gallagher: Inflasi Akan Dorong Harga Asuransi Lebih Tinggi untuk Beberapa Tahun ke Depan

Member Login

or