Media Asuransi, JAKARTA – Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak sampai dengan Juli 2024 sebesar Rp1.045,32 triliun atau 52,56% dari target APBN 2024.
Berdasarkan bahan paparan APBN Kita Agustus 2024 dikutip, Rabu, 14 Agustus 2024, realisasi penerimaan pajak tersebut terdiri dari penerimaan PPh nonmigas sebesar Rp593,76 triliun atau 55,84% dari target APBN 2024 (turun 3,04% dibandingkan dengan periode sama 2023) dan penerimaan PPN & PPnBM sebesar Rp402,16 triliun atau 49,57% dari target APBN 2024 (naik 7,34% dibandingkan dengan periode sama 2023).
Sementara itu, untuk penerimaan PBB & Pajak lainnya realisasi hingga Juli 2024 mencapai Rp10,07 triliun atau 26,70% dari target APBN 2024 (naik 4,14% dibandingkan dengan periode sama 2023) dan penerimaan PPh migas tercatat Rp39,32 triliun atau 51,49% dari target APBN 2024 (turun 13,21% dibandingkan dengan periode sama 2023).
|Baca juga: Pemerintah Kumpulkan Rp1.028 Triliun dari Setoran Perpajakan di Semester I/2024
Lebih lanjut, pajak-pajak terkait transaksi pada tahun berjalan mencatatkan kinerja positif yang menunjukkan aktivitas ekonomi yang baik. PPh 22 impor sebesar Rp144,34 triliun dan PPN impor Rp151,37 triliun didorong peningkatan nilai impor bahan baku dan migas. PPh 26 sebesar Rp56,17 triliun didorong karena peningkatan pembayaran bunga dan royalti ke luar negeri, sedangkan penerimaan PPh final sebesar Rp76,55 triliun didorong kenaikan pembayaran deposito/tabungan, konstruksi, dan sewa/pengalihan tanah bangunan.
Sejalan dengan aktivitas ekonomi yang baik, utilisasi dan upah tenaga kerja juga mengalami kenaikan yang mendorong pertumbuhan penerimaan PPh 21 mencapai Rp157,82 triliun.
Namun demikian, penerimaan PPh badan mengalami kontraksi 33,5% menjadi Rp191,85 triliun yang disebabkan penurunan kinerja perusahaan pada tahun 2023 akibat penurunan harga komoditas. Hal ini mengakibatkan PPh badan tahunan dan masanya berkurang serta peningkatan restitusi.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News