1
1

R&I Pertahankan Peringkat Indonesia BBB+ dengan Outlook Stabil, Ini Tanggapan Gubernur BI

Presiden Prabowo Subianto saat meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta. | Foto: Setkab

Media Asuransi, JAKARTA – Lembaga pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) pada 24 Oktober 2025 mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada peringkat BBB+, dua tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil.

Keputusan ini mencerminkan keyakinan R&I terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang tetap terjaga didukung oleh ekspansi demografi, sumber daya yang melimpah serta sektor industri pengolahan yang bertumbuh. R&I menilai inflasi Indonesia tetap stabil, dengan tingkat utang pemerintah yang tetap rendah, serta kebijakan moneter dan fiskal yang prudent.

|Baca juga: Fitch Kembali Mempertahankan Peringkat Indonesia pada BBB dengan Outlook Stabil

Namun, R&I menilai perlu asesmen lebih lanjut terhadap langkah pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menjaga kondisi fiskal yang tetap sehat dalam jangka menengah.

Menanggapi keputusan tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyampaikan bahwa penegasan R&I atas peringkat Indonesia mencerminkan kepercayaan internasional yang kuat terhadap kondisi makroekonomi yang solid dan stabilitas sistem keuangan yang tetap terjaga, di tengah ketidakpastian ekonomi dan keuangan global yang berlanjut.

|Baca juga: Bank Indonesia Tawarkan Proyek dan Produk Investasi Indonesia ke Jepang

“Diperlukan upaya bersama yang lebih kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan, sejalan dengan kapasitas perekonomian nasional. Sinergi yang erat antara Bank Indonesia dan pemerintah diharapkan dapat semakin memperkuat persepsi positif terhadap perekonomian Indonesia,” kata Perry dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis, 30 Oktober 2025.

R&I memperkirakan ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun 2025 akan tumbuh pada kisaran lima persen, sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia di atas titik tengah kisaran 4,6-5,4 persen. R&I juga meyakini inflasi akan terjaga dalam kisaran target, sementara defisit transaksi berjalan diperkirakan tetap rendah sekitar satu persen dari PDB. Dari sisi fiskal, Pemerintah tetap berkomitmen kuat untuk menjaga defisit fiskal di bawah tiga persen dari PDB.

Perry menegaskan bahwa Bank Indonesia akan terus mencermati dan memantau perkembangan ekonomi dan keuangan global serta domestik. Selain itu, mengambil langkah kebijakan yang diperlukan serta terus meningkatkan sinergi dengan pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Menanti Dampak Paket Ekonomi 2025 Bagi Asuransi
Next Post Oona Insurance (ABDA) Catat Laba Melesat 67,2% hingga September 2025, Ini Penopangnya!

Member Login

or