Selama April, Jumlah Penumpang Angkutan Udara dan Kapal Laut Meningkat

Media Asuransi, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa jumlah penumpang angkutan udara dan angkutan laut pada April 2023 naik dibandingkan Maret 2023 (month to month/mtm). Sedangkan jumlah penumpang maupun barang yang diangkut dengan kereta api mengalami penurunan pada periode yang sama.

Dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis, 8 April 2023, BPS menyebutkan bahwa jumlah penumpang angkutan udara domestik yang berangkat pada April 2023 sebanyak 5,0 juta orang atau naik 3,07 persen dibanding kondisi pada Maret 2023. Jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) turun 5,05 persen menjadi 1,1 juta orang.

|Baca juga: Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada April 2023 Tumbuh 276,31 Persen Yoy

Selama Januari-April 2023, jumlah penumpang domestik sebanyak 19,2 juta orang naik sebesar 32,84 persen dibanding kondisi pada periode yang sama tahun 2022. Sedangkan jumlah penumpang internasional sebanyak 4,4 juta orang, naik 564,12 persen disbanding periode Januari-April 2022.

Sementara itu jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang berangkat pada April 2023 tercatat 1,8 juta orang atau naik 24,75 persen dibanding Maret 2023. Jumlah barang yang diangkut turun 4,97 persen menjadi 27,2 juta ton.

Selama Januari – April 2023, jumlah penumpang mencapai 6,1 juta orang atau naik 18,55 persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2022. Sedangkan jumlah barang yang diangkut naik 6,37 persen atau mencapai 111,2 juta ton.

Di sisi lain, jumlah penumpang kereta api yang berangkat pada April 2023 sebanyak 28,3 juta orang atau turun 5,01 persen dibanding Maret 2023. Serupa dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut kereta api juga mengalami penurunan, yaitu sebesar 10,61 persen menjadi 5,1 juta ton.

Selama Januari-April 2023, jumlah penumpang kereta api mencapai 113,4 juta orang atau naik 62,13 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Jumlah barang yang diangkut kereta api juga mengalami kenaikan, yaitu sebesar 14,12 persen menjadi 21,3 juta ton.

Editor: S. Edi Santosa