1
1

Tidak Ada yang dari Israel, Inilah Negara Asal Kurma yang Dijual di Indonesia

Ilustrasi kurma kualitas ekspor. | Foto: freepick

Media Asuransi, JAKARTA – Memasuki bulan Ramadan, salah satu jenis makanan yang paling dicari adalah kurma. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa menjelang Ramadan 1445 H, impor kurma melonjak baik dari sisi volume maupun nilai. Sekitar 58 persen impor kurma Januari-Februari 2024, berasal dari Tunisia dan Mesir.

Plt Kepala BPS, Amalia A Widyasanti, mengatakan bahwa total volume impor kurma di bulan Februari 2024 tercatat sebesar 11,24 ribu ton. Volume impor kurma Februari 2024 naik 51,28 persen jika dibandingkan dengan volume impor kurma Januari 2024.

“Dari sisi nilai impor kurma, pada Februari 2024 nilainya mencapai US$17,18 juta, naik 25,77 persen jika dibandingkan nilai impor kurma di bulan Januari 2024 yang sebesar US$13,66 juta,” kata Amalia dalam jumpa pers secara daring, Jumat, 15 Maret 2024.

|Baca juga: Tiga Restoran Tawarkan Suasana Nyaman untuk Berbuka Puasa

Dia jelaskan bahwa nilai impor kurma Februari 2024 mengalami peningkatan sebesar US$3,52 juta atau 25,77 persen month to month (mtm). Sedangkan dari sisi volume, nilai impor kurma Februari 2024 mengalami peningkatan sebesar 3,81 ribu ton, atau 51,28 persen mtm.

Sementara itu saat menanggapi pertanyaan dari wartawan mengenai negara Israel sebagai sumber impor kurma, Amalia dengan tegas mengatakan bahwa tidak ada impor kurma dari Israel. Menurutnya, negara asal impor kurma terbesar adalah Tunisa, kemudian Mesir, Iran, dan Arab Saudi.

“Tidak ada impor kurma yang berasal dari Israel, tidak ada ya. Jadi ini kami mengklarifikasi tidak ada kurma dari Israel. Karena dari data BPS menunjukkan bahwa impor kurma terbesar kita adalah dari Tunisia, yang kedua dari Mesir, yang ketiga dari Iran, dan yang keempat dari Arab Saudi,” tegasnya.

Menurut Amalia, dalam dua bulan terakhir, Januari-Februari 2024, nilai impor kurma dari Tunisa mencapai US$9,15 juta atau mencapai 29,66 persen dari total nilai impor kurma periode tersebut. Diikuti oleh Mesir sebesar US$8,74 juta atau 28,35 persen.

Kemudian impor kurma dari Iran nilainya sebesar US$2,87 juta atau 9,30 persen dan Arab Saudi dengan nilai US$2,66 juta atau mencapai 8,61 persen. Sedangkan dari negara-negara lainnya, nilai impor kurma di Januari-Februari 2024 mencapai US$7,42 juta atua sebesar 24,07 persen.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$0,87 Miliar
Next Post Lonjakan Kerugian Iklim Jadi Pemantik Perusahaan Asuransi Naikkan Premi

Member Login

or