1
1

Transformasi Digital, Kunci Perkembangan UMKM

Pembeli sedang melakukan transaksi non tunai di warung kelontong. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Transformasi digital adalah komponen kunci untuk perkembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Indonesia. Akselerasi digitalisasi yang inklusif dengan terus mendorong UMKM untuk masuk ke ekosistem digital diyakini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan usaha mereka.

UMKM yang memanfaatkan teknologi digital dan internet, melakukan promosi daring, mendapatkan pelatihan, serta memiliki pengalaman dan keterampilan mempunyai kecenderungan yang lebih besar untuk naik kelas.

Berdasarkan hasil survei CORE, sebanyak 70 persen pelaku UMKM mengalami kenaikan pendapatan rata-rata 30 persen dengan tergabung dalam ekosistem digital. Pemerintah Indonesia sendiri saat ini menargetkan 30 juta pelaku UMKM untuk Go-Digital di tahun 2024.

Namun, keberhasilan inisiatif pemerintah ini bergantung pada kemauan UMKM untuk sepenuhnya merangkul transformasi digital. Sementara perusahaan-perusahaan besar bergerak cepat menuju transformasi digital, hal yang sama tidak berlaku bagi UMKM. Baru 24 persen dari total pelaku UMKM yang sudah memanfaatkan teknologi digital dengan berjualan di berbagai platform e-commerce.

|Baca juga: UMKM untuk Go Digital di Tahun 2024

Kunci dari transformasi digital yang efektif untuk UMKM terletak pada kemampuan mereka untuk menggunakan aplikasi dengan cepat sehingga mereka dapat memanfaatkan teknologi yang lebih baik, dan onboarding adalah pintu gerbang proses transformasi digital yang memperkenalkan pengguna baru kepada teknologi digital yang akan digunakan oleh UMKM.

“Transisi digital bagi usaha kecil haruslah mulus dan efisien dan semua dimulai dengan proses edukasi dan onboarding,” kata Direktur Merchant Experience BukuWarung, Adi Harlim, dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu, 9 Juli 2023.

Proses onboarding membutuhkan kombinasi antara pelatihan dan dukungan layanan yang komprehensif, keamanan infrastruktur IT, serta tim dan proses yang tepat, dan di sinilah BukuWarung hadir. Menurut Adi, sebagai penyedia solusi untuk semua tantangan digital dan finansial yang dialami pelaku usaha kecil di Indonesia, BukuWarung menyadari bahwa pengalaman personal tetap menjadi hal yang tak tergantikan dan penting dalam kepuasan pengguna, menciptakan mutual trust antara BukuWarung dan pelaku UMKM.

Dia sebutkan, dalam sebuah penelitian terbaru oleh Twilio, ditemukan bahwa kesabaran konsumen terhadap pengalaman impersonal telah mencapai titik terendah sepanjang masa. Lebih dari 66 persen konsumen mengungkapkan bahwa mereka akan berhenti menggunakan layanan jika pengalaman tersebut tidak dipersonalisasi.

“Inilah mengapa BukuWarung menyediakan layanan pengguna yang dipersonalisasi,” tutur Adi. Diawali dengan edukasi pengguna tentang penggunaan aplikasi dan keamanan digital serta membantu proses pembukaan akun secara online (digital onboarding) hingga perluasan ke lebih banyak layanan, perusahaan tetap memastikan semua pengguna mendapatkan hasil yang maksimal dari pengalaman mereka.

Dijelaskan bahwa proses onboarding BukuWarung berbasis digital dimulai dari mengisi informasi profil pengguna serta verifikasi identitas yang instan dan akurat. Namun di saat yang sama, pendekatan personal sama pentingnya saat onboarding aplikasi untuk pelaku usaha kecil.

“Dalam proses ini, tim lapangan kami sebagai perwakilan perusahaan memastikan pengguna memiliki partner yang terpercaya untuk menjawab pertanyaan dan masalah yang mungkin mereka alami,” kata Adi Harlim.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IPO Saham Amman Mineral (AMMN) Jadi yang Terbesar Tahun Ini
Next Post Presiden Harapkan Papua Street Carnival Terus Berlanjut

Member Login

or